MEDIA AN NUUR─Dalam Islam, kita mengenal dua kalimat syahadat yang disebut syahadatain, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul. Syahadat tauhid berisi pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah ﷻ, sedangkan syahadat rasul merupakan kesaksian bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah utusan Allah ﷻ.
Dalam Islam, syahadat rasul memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar pengakuan terhadap kerasulan Nabi Muhammad ﷺ benar-benar sah. Berdasarkan Al-Qur’an, di antaranya dalam surah Al-Hujurat ayat 15 dan Al-Baqarah ayat 252, disebutkan bahwa keimanan kepada Rasul harus disertai dengan keyakinan yang kuat dan tidak ragu sedikit pun.
قال الله تعالى: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 15)
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ مِنهُم مَّن كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِن بَعْدِهِم مِّن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَٰكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُم مَّنْ آمَنَ وَمِنْهُم مَّن كَفَرَ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلُوا وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berbicara langsung dengannya, dan sebagian lagi Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan saling membunuh, setelah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata; tetapi mereka berselisih, maka di antara mereka ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak saling membunuh, tetapi Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 252)
![]() |
| Ustaz Fauzan menyampaikan tentang syarat syahadat rasul |
Oleh karena itu, syarat pertama dari syahadat rasul adalah mengetahui dan meyakini kerasulan Nabi Muhammad ﷺ dengan pemahaman yang mantap dalam hati. Jika keyakinan ini belum mencapai seratus persen, maka syahadat rasul belum dianggap sempurna.
Kedua, mengikrarkan dengan lisan secara nyata sebagai bentuk pernyataan iman yang lahir dari hati. Syarat ini tidak terpenuhi pada paman Nabi, Abu Thalib, meskipun ia meyakini kerasulan keponakannya, namun tidak pernah mengucapkannya secara terbuka.
Ketiga, mengikuti Rasulullah ﷺ secara total dalam ajaran dan teladannya. Seorang muslim tidak boleh memilih sebagian ajaran beliau dan meninggalkan yang lain, kecuali karena adanya keterbatasan kemampuan dalam melaksanakannya.
قال الله تعالى: قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
![]() |
| Jemaah Subuh Masjid An Nuur Sidowayah |
Islam adalah agama yang sudah sempurna diturunkan oleh Allah ﷻ kepada umat manusia sebagai pedoman hidup yang menyeluruh. Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya mengikuti ajaran Islam secara kaffah atau total, tidak hanya sebagian saja.
قَدْ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Ma’idah: 3)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan (kaffah).” (QS. Al-Baqarah: 208)
Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan, dan kewajiban seorang mukmin adalah berusaha mengikuti syariat Rasulullah ﷺ secara menyeluruh, baik dalam keyakinan, ibadah, maupun perilaku sehari-hari.
Syarat keempat dari syahadat rasul adalah membenarkan seluruh berita yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ, baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi. Segala informasi, perintah, larangan, dan kabar gaib yang disampaikan oleh beliau wajib diyakini kebenarannya, karena semuanya berasal dari wahyu Allah.
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Bertakwalah kepada Allah; sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hasyr: 7)
Setiap kabar dan ajaran yang disampaikan Rasulullah ﷺ harus diyakini dan dipatuhi tanpa ragu, sebagai bukti kesempurnaan iman kepada beliau. Baik kabar tengang kisah masa lalu maupun peristiwa yang belum terjadi, seperi kiamat dan hari pembalasan.
![]() |
| Sarapan bersama |
Syarat kelima dari syahadat rasul adalah mencintai Rasulullah ﷺ melebihi kecintaan kepada siapa pun, termasuk keluarga, orang tua, dan diri sendiri. Para sahabat telah memberikan teladan yang agung dalam hal ini.
Di antara yang paling menonjol adalah Abu Bakar As-Shiddiq RA, yang digambarkan seolah pintunya selalu terbuka untuk Rasulullah ﷺ karena totalitas cinta dan loyalitasnya. Kecintaan seperti inilah yang menjadi ukuran kesempurnaan iman.
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.” (HR. Muslim)
Materi Kajian Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid An Nuur Sidowayah pada Jumat, 14 November 2025 bersama Ustaz Fauzan Abu Darda (asatiz Ma’had Ittiba’us Sunnah Tawang, Weru)




