NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Dalam Islam, Jual Beli Harus Jujur Agar Mendapatkan Keberkahan

MEDIA AN NUUR─Kamis, 20 Oktober 2022, bakda Isya, warga Sidowayah RT 01 RW 06 menghadiri pengajian rutin malam Jumat dua pekanan. Malam ini bertempat di rumah Bapak Suwandi-Ibu Rumisih.

Pengajian dibuka dengan basmalah dipandu Pak RT selaku pembawa acara. Selanjutnya pembacaan kitab suci Al-Qur'an bersama-sama dipimpin Pak Ibnu Ka'ab, melanjutkan baca Surat Al Mu'min (40) ayat 28 sampai 37.

Acara inti pengajian disampaikan oleh Ustaz Fauzan. Malam ini disampaikan materi tentang jual beli. Ustaz Fauzan menyatakan bahwa Allah telah menghalalkan jual beli, sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 275.

Pengajian RT
Ustaz Fauzan jelaskan tentang jual beli

Jual beli adalah tukar menukar antara harta dengan harta atau manfaat, dan bukan merupakan upah. Jual bel merupakan gabungan dari kata al-bai’ (menjual) dan syira’ (membeli) – karena adanya keterlibatan aktif antara dua belah pihak yang melakukan transaksi jual beli.

Rukun jual beli harus ada penjual, ada pembeli, ada barang, ada sighah atau ijab qabul. Shighah bisa berupa ucapan atau cukup dengan perbuatan yang menunjukkan adanya maksud dari kedua belah pihak untuk melakukan jual beli.

الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا –أَوْ قَالَ :حَتَّى يَتَفَرَّقَا- فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُوْرِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

Penjual dan pembeli itu diberi pilihan (antara meneruskan jual beli atau membatalkannya) selama keduanya belum berpisah—atau beliau berkata, ‘Sampai keduanya berpisah’. Apabila keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barang), keduanya jual beli keduanya diberkahi. Namun, apabila keduanya menyembunyikan dan berdusta, akan dihilangkan keberkahan jual beli keduanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Pengajian warga
Bapak-bapak menyimak kajian

Transaksi jual beli boleh dibatalkan saat belum berpisah. Kalau sudah berpisah maka tak boleh membatalkannya. Penjual harus jujur mengatakan keadaan dagangannya pada pembeli agar jual beli yang dilakukan mendapatkan keberkahan. Penjual tidak boleh menipu dalam berjualan.

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْۤا اَمْوَا لَـكُمْ بَيْنَكُمْ بِا لْبَا طِلِ اِلَّاۤ اَنْ تَكُوْنَ تِجَا رَةً عَنْ تَرَا ضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَنْـفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 29)

Ibu ibu Sidowayah
Ibu-ibu pengajian

Demikian penyampaian Ustaz Fauzan terkait jual beli. Masih pembahasan awal dan mendasar. Namun begitu, sangat bermanfaat untuk panduan bermuamalah. Dengan mengetahui ilmunya, hendaklah kita berusaha melakukan jual beli dengan jujur agar berkah.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822