NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

8 Hak Al-Qur’an Atas Manusia

MEDIA AN NUUR─Al-Qur’an yang diturunkan Allah sebagai petunjuk dan panduan hidup bagi umat Islam, penyempurna dari semua kitab samawi yang pernah diturunkan kepada Nabi sebelum Rasulullah Muhammad Saw.

Ust Muhammad Habib Lc
Ustaz Muhammad Habib ajak menunaikan hak Al-Qur'an

Allah Swt. sendiri yang menjaga kemurniannya sehingga tak ada seorang pun mampu mengubah isinya. Al-Qur’an sempurna mengatur kehidupan manusia, dari perkara remeh sehari-hari sampai mengatur kenegaraan. Panduan dunia hingga akhirat.

Hak Al-Qur’an Atas Manusia

Setidaknya ada 8 hak Al-Qur’an atas manusia yang semestinya dipenuhi oleh setiap muslim agar tidak termasuk golongan yang menelantarkan Al-Qur’an. Mari kita simak, apa saja hak yang harus kita berikan pada kitab suci kita.

1. Mengimani Al-Qur’an

Hak pertama dan paling mendasar adalah beriman bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai petunjuk bagi seluruh manusia.

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)

Iman kepada Al-Qur’an termasuk dari enam rukun iman, tepatnya yang ketiga. Iman kepada Al-Qur’an berarti meyakini kebenaran seluruh isinya, tanpa menolak satu ayat pun. Tidak mengambil yang satu dan mengabaikan isi yang lainnya.

2. Membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an memiliki hak untuk dibaca dan dilantunkan dengan tartil. Banyak sekali keutamaan membaca kitab suci kita ini. Pahalanya berlimpah ruah. Bahkan Allah menghitung kebaikan itu pada setiap hurufnya.

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

Membaca Al-Qur’an sebenarnya adalah amalan yang mudah. Yang lancar dapat pahala berlipat ganda sesuai jumlah huruf yang dibaca, yang kesulitan pahalanya dobel atas perjuangannya dalam membaca.

Tentu dalam membacanya harus melibatkan adab, seperti dalam keadaan suci, menghadap kiblat, dan dengan penuh khusyuk. Amalan ini harus dipaksakan agar menjadi kebiasaan. Harus meluangkan waktu, bukan mencari waktu luang saja.

3. Menghafalkan Al-Qur’an

Hak berikutnya adalah menghafal Al-Qur’an. Perlu perjuangan yang gigih agar bisa menghafalkan ayat-ayat Allah. Ketika kesungguhan itu ada, maka Allah akan menurunkan kemudahan bagi kita untuk bisa menghafalkannya.

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ

Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.” (QS. Al-‘Ankabut: 49)

Menghafal Al-Qur’an juga sebagai bentuk penjagaan manusia terhadap wahyu Allah, sebagaimana Allah sendiri telah menjamin penjagaan Al-Qur’an-Nya. Mudahnya Qur’an dihafalkan adalah bentuk Allah menjaga kemurniannya.

4. Memahami dan Mentadaburi Maknanya

Hak Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tapi juga ditadaburi dengan diresapi dan direnungkan maknanya. Tanpa memahami kandungan ayat, kita tidak akan mendapatkan cahaya hidayah yang terkandung di dalamnya.

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ

Maka tidakkah mereka mentadaburi Al-Qur’an?” (QS. Muhammad: 24)

Dengan meresapi makna Al-Qur’an maka Allah akan membukakan hati kita pada kebenaran. Jangan sampai kita lemah dalam keyakinan karena tidak mentadaburinya, sehingga terkunci dari kebenaran.

5. Berkomitmen Terikat pada Al-Qur’an

Salah satu hak Al-Qur’an atas manusia adalah membuat komitmen untuk terikat dengannya. Seorang muslim hendaknya berjanji dalam dirinya untuk senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an dan terus mengikat hati padanya.

Komitmen ini lahir dari keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang menjadi petunjuk bagi setiap langkah manusia. Terikat dengan Al-Qur’an berarti berusaha selalu dekat dengannya, membaca, memahami, dan mengamalkannya setiap hari.

6. Mengajarkan Al-Qur’an

Setiap muslim memiliki kewajiban untuk mengajarkan dan menyebarkan Al-Qur’an. Ini merupakan bentuk cinta kepada Al-Qur’an sekaligus cara menjaga agar petunjuk Allah tetap hidup di tengah umat. Mengajarkan Al-Qur’an juga menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir sepanjang masa.

رَسُولُ اللَّهِ ﷺ قَالَ: خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Mengajarkan Al-Qur’an tidak hanya sebatas memperbaiki bacaan, tetapi juga mengenalkan makna, hukum, dan adab yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, generasi setelah kita akan tumbuh mencintai Al-Qur’an dan menjadikannya pedoman dalam setiap aspek kehidupan.

7. Mendengarkan Al-Qur’an dengan Saksama

Salah satu hak Al-Qur’an atas manusia adalah mendengarkannya dengan saksama. Saat ayat-ayat Allah dibacakan, seorang muslim diperintahkan untuk diam dan memperhatikan dengan penuh khusyuk. Mendengarkan bacaan Al-Qur’an agar bisa merasakan keagungan dan pesan yang terkandung di dalamnya.

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apabila Al-Qur’an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A‘raf: 204)

Dengan mendengarkan Al-Qur’an secara saksama, hati menjadi lembut dan jiwa memperoleh ketenangan. Suara bacaan yang merdu dapat menumbuhkan cinta kepada kalamullah dan meneguhkan iman, sehingga Al-Qur’an benar-benar hidup dalam diri seorang mukmin.

8. Mengamalkan Al-Qur’an

Hak terbesar Al-Qur’an atas manusia adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan Al-Qur’an, seorang muslim membuktikan cintanya kepada Allah dan menunjukkan bahwa imannya benar-benar hidup dalam tindakan.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

Aisyah RA berkata tentang akhlak Rasulullah ﷺ: “Akhlaknya adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim)

Artinya, seluruh perilaku dan ucapan Nabi ﷺ merupakan cerminan langsung dari isi Al-Qur’an. Beliau menjadi teladan bagi umatnya agar menjadikan Al-Qur’an bukan sekadar bacaan di lisan, tetapi pedoman yang hidup dalam hati dan nyata dalam amal perbuatan.

Delapan hak Al-Qur’an di atas saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan. Barang siapa menunaikannya dengan ikhlas, maka ia akan merasakan cahaya, ketenangan, dan keberkahan hidup. Sebaliknya, siapa yang menelantarkan Al-Qur’an, berarti menelantarkan petunjuk Allah yang menjadi sumber keselamatan dunia dan akhirat.

Pengajian Ahad Pagi, 9 November 2025 di Masjid Al Hidayah Sangen, Krajan, Weru bersama Ustaz Muhammad Habib, Lc.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822