NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Badko LPQ Weru Gelar Pembinaan Ustaz-Ustazah TPQ Se-Desa Tawang

MEDIA AN NUUR–Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (Badko LPQ) Kecamatan Weru kembali menggelar kegiatan Pembinaan Ustaz-Ustazah TPQ, kali ini diikuti oleh para ustaz dan ustazah TPQ se-Desa Tawang. Kegiatan dilaksanakan pada Ahad, 5 Oktober 2025, bertempat di Resto Bali Ndeso Tawang, mulai pukul 13.00 WIB.

Kegiatan ini bertujuan mempererat silaturahmi antarpendidik Al-Qur’an sekaligus meningkatkan semangat dan kualitas pengajaran di tingkat TPQ. Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Badko LPQ Kecamatan Weru yang memberikan apresiasi atas dedikasi para guru ngaji di Desa Tawang yang telah berjuang membimbing generasi Qurani.

Kepala Desa Tawang, Bapak Maryanto, S.E., yang berkenan hadir, yang juga bertindak selaku pembina Ustaz-Ustazah TPQ Tawang, dalam sambutannya menyampaikan dukungan pada acara kali ini. Bahkan beliau berkenan memberikan uang operasional kegiatan Badko LPQ Desa Tawang sejumlah 6 juta rupiah.

Ustaz Sutardi
Ustaz Sutardi menyampaikan pembinaan kepada guru TPQ Desa Tawang

Acara inti sesi utama pembinaan yang menghadirkan Ustaz Sutardi, S.Ag., Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Weru sebagai pemateri, berkenan menyampaikan materi dengan tema “Menjadi Ustaz-Ustazah TPQ yang Dirindu Santri.”

Dalam pemaparannya, Ustaz Sutardi menyampaikan bahwa seorang ustaz atau ustazah TPQ bukan sekadar pengajar baca tulis Al-Qur’an, tetapi juga pendidik yang berperan membentuk akhlak, karakter, dan semangat keislaman santri. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah Saw.:

Ø®َÙŠْرُÙƒُÙ…ْ Ù…َÙ†ْ تَعَÙ„َّÙ…َ الْÙ‚ُرْآنَ ÙˆَعَÙ„َّÙ…َÙ‡ُ

Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Beliau menegaskan bahwa guru TPQ yang dirindu santrinya adalah mereka yang mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan, penuh kasih, dan memberi teladan nyata. Ustaz atau ustazah yang ramah, sabar, dan memahami karakter santri akan selalu dikenang bahkan setelah santri tidak lagi belajar di TPQ.

Lebih lanjut, Ustaz Sutardi mengingatkan pentingnya menghindari sikap KOBIS (kasar, omel, bentak, intimidasi, sak karepe dewe) yang dapat menurunkan semangat santri. Sebaliknya, guru TPQ hendaknya menanamkan filosofi SINAR (senang, indah, nyaman, aman, rapi) dalam setiap proses pembelajaran.

Pembinaan
Suasana pembinaan guru TPQ Desa Tawang

Selain itu, metode mengajar juga perlu dibuat kreatif dan variatif seperti melalui permainan edukatif, kuis, lagu, cerita, hingga permainan peran agar santri belajar dengan gembira. “Kalau santri senang, mereka akan semangat datang ke TPQ. Di situlah muncul rindu mereka kepada ustaz dan ustazahnya,” tutur beliau.

Kegiatan pembinaan ini berlangsung hangat dan penuh antusias. Para ustaz-ustazah tampak bersemangat mengikuti sesi hingga akhir acara. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pengajar TPQ se-Desa Tawang semakin termotivasi menjadi pendidik Qurani yang dirindu santrinya, berjuang bersama membentuk generasi cinta Al-Qur’an.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822