NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Nabi Rindu Meski Tak Pernah Bertemu

MEDIA AN NUUR─Ziarah kubur hakikatnya adalah untuk mendoakan orang yang telah meninggal, memohonkan ampunan dan rahmat Allah bagi mereka, serta mengambil pelajaran tentang kematian, bukan untuk meminta doa atau pertolongan kepada yang sudah wafat, karena doa hanya layak dipanjatkan kepada Allah semata.

Ziarah kubur merupakan salah satu cara yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk mengingat kematian, karena ketika seseorang melihat kuburan dan mendoakan penghuni di dalamnya, ia akan sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, setiap manusia pasti akan kembali kepada Allah, dan hal itu mendorongnya untuk lebih mempersiapkan bekal amal saleh sebelum tiba waktunya menyusul ke alam kubur.

Rasulullah ﷺ setelah menunaikan salat sering mengunjungi kuburan Baqi‘ dan mendoakan penghuni kubur, bukan meminta doa dari mereka. Di antara contoh doa yang dipanjatkan Nabi ﷺ adalah doa berikut ini.

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Keselamatan atas kalian, wahai penghuni negeri dari kalangan orang beriman dan muslim. Sungguh kami insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian.”

Ust Didik Efendi
Ustaz Didik kisahkan kerinduan Nabi pada umat

Suatu ketika Rasulullah ﷺ mendatangi makam para sahabat yang gugur di Uhud, lalu beliau bersabda: “Aku merindukan saudara-saudaraku, alangkah bahagianya andai aku bisa melihat mereka.”

Para sahabat bertanya: “Bukankah kami ini saudara-saudaramu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Kalian adalah sahabat-sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita adalah orang-orang yang belum datang (belum lahir) setelah kita.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan: “Mereka adalah orang-orang yang beriman kepadaku padahal mereka tidak pernah melihatku.” Nabi ﷺ rindu pada umatnya yang akan datang kemudian, termasuk kita semua.

Subuh
Suasana Subuh di An Nuur

Kelak di hari kiamat, Rasulullah ﷺ akan mengenali umatnya yang beriman meski tak pernah melihat beliau di dunia, karena mereka tampak bercahaya pada wajah, tangan, dan kaki akibat bekas wudu yang senantiasa mereka jaga; dengan cahaya itulah Nabi ﷺ menyebut mereka sebagai umatnya dan meneguhkan kerinduannya yang telah beliau ungkapkan sejak di dunia.

“Kalian melihat seekor kuda putih yang bercahaya kening dan kakinya di antara kumpulan kuda hitam, tidakkah kalian mudah mengenalinya?” Para sahabat menjawab, “Tentu saja, wahai Rasulullah.” Beliau pun bersabda, “Demikianlah umatku akan datang pada hari kiamat dengan wajah, tangan, dan kaki yang bercahaya karena bekas wudu, dan aku akan menanti mereka di telagaku.”

Pesan yang bisa kita ambil adalah bahwa wudu bukan hanya syarat sah salat, tetapi juga tanda pengenal umat Rasulullah ﷺ di akhirat. Karena itu, kita harus membenarkan wudu dengan melakukannya sesuai sunah, menyempurnakan setiap basuhan, tidak tergesa-gesa, dan menjaga kesucian diri. Dengan wudu yang benar, insyaAllah kita akan termasuk golongan yang dikenali Rasulullah ﷺ kelak dengan cahaya yang memancar dari anggota wudu kita.

Ringkasan kajian subuh di Masjid An Nuur Sidowayah, pada Jumat, 3 Oktober 2025 dengan pemateri Ustaz H. Didik Efendi, S.T. (Ketua MUI Kecamatan Weru)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822