MEDIA AN NUUR─Dunia yang fana ini akan hancur lebur ketika Malaikat Israfil meniup sangkakala kiamat, menandai berakhirnya seluruh kehidupan dan dimulainya masa kebangkitan untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan manusia di hadapan Allah ﷻ.
النَّفْخُ فِي الصُّورِ وَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan siapa yang di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka bangun menunggu (putusan masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68)
Semua manusia akan dibangkitkan dari kuburnya, dikumpulkan di Padang Mahsyar, lalu diperlihatkan seluruh amal yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Setiap orang akan menghadapi kebangkitan dengan keadaan yang berbeda-beda sesuai amal perbuatannya.
خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُّنتَشِرٌ
“Pandangan mereka tertunduk, mereka keluar dari kubur seakan-akan mereka adalah belalang yang bertebaran.” (QS. Al-Qamar: 7)
![]() |
| Ustaz Arif Fahrudin menggambarkan kondisi di Padang Mahsyar |
Keadaan umum saat manusia dibangkitkan dari kuburnya adalah pandangan yang tertunduk, hati yang guncang karena tidak yakin dengan amal yang dahulu diperbuat di dunia. Mereka berjalan kebingungan, berdesakan dan bertebaran seperti belalang yang keluar dari sarangnya, tidak tahu ke mana harus pergi dan apa yang akan menimpa mereka di hadapan pengadilan Allah ﷻ.
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا
“Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Manusia dikumpulkan dalam keadaan tanpa alas kaki di tengah panas yang luar biasa, telanjang tanpa sehelai pakaian pun yang melindungi dari teriknya suasana, dan belum dikhitan sebagaimana pertama kali mereka diciptakan. Mereka tanpa membawa apa pun selain amal perbuatannya selama di dunia.
Namun, ada pula manusia yang kelak tidak mampu berdiri tegak saat dibangkitkan, yaitu orang-orang yang memakan riba. Allah menggambarkan keadaan mereka seperti orang yang kerasukan setan karena gila, terhuyung-huyung dan tidak bisa berdiri dengan sempurna.
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ
“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah: 275)
![]() |
| Jamaah Subuh Masjid An Nuur Sidowayah |
Setiap manusia akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan saat ia meninggal dunia. Karena itu, orang yang mati syahid tidak dimandikan, agar darah dan luka-lukanya tetap menjadi saksi di hadapan Allah atas pengorbanannya di jalan-Nya. Untuk itu mari upayakan selalu berbuat kebaikan agar saat nyawa diambil Allah ketika dalam kebaikan.
![]() |
| Sarapan bersama |
Materi Kajian Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid An Nuur Sidowayah pada Jumat, 24 Oktober 2025 bersama Ustaz Arif Fahrudin, S.Pd.I. (pengasuh Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PCM Weru)




