NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Serangan Ghazwul Fikr terhadap Remaja Muslim

MEDIA AN NUURGhazwul fikr atau perang pemikiran adalah strategi halus musuh Islam untuk melemahkan umat dari dalam. Jika perang fisik menyerang tubuh, maka ghazwul fikr menyerang hati dan akal, sehingga umat Islam jauh dari agamanya.

Tujuan utamanya antara lain: memalingkan umat Islam dari agamanya, mengaburkan pandangan tentang halal-haram, menimbulkan keraguan terhadap ajaran Islam, menunda kebangkitan umat, dan menjadikan generasi muda lebih cinta dunia daripada akhirat. Dengan cara ini, umat Islam kehilangan pegangan dan mudah dikendalikan.

Bentuk ghazwul fikr pada remaja banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dari media sosial lewat tren challenge, konten toxic, hingga budaya flexing. Dalam hiburan, film, musik, dan game sering membawa ideologi bebas tanpa batas.

Kajian remaja
Kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah

Dalam pendidikan, kadang kurikulum lebih menekankan materialisme daripada akhlak dan keimanan. Bahkan gaya hidup juga terpengaruh, mulai dari berpakaian, berbicara, hingga kebiasaan konsumtif yang meniru budaya barat tanpa filter.

Dampaknya jelas terasa: remaja lebih mengenal artis daripada ulama, merasa bangga meniru budaya luar meski bertentangan dengan Islam, menganggap agama itu kuno, dan hilang rasa cinta serta kebanggaan terhadap Islam. Inilah yang diinginkan musuh Islam.

Samuel Zwemmer, seorang orientalis dan misionaris Barat, pernah berkata bahwa tugas mereka bukan mengkristenkan umat Islam, melainkan menjauhkan umat dari Al-Qur’an hingga tidak lagi berhubungan dengan Allah. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ghazwul fikr adalah strategi nyata, bukan sekadar teori.

Lalu bagaimana menghadapinya? Pertama, menguatkan aqidah dengan mengenal Allah dan Rasul secara benar. Kedua, mencintai Al-Qur’an dan sunnah sebagai standar hidup. Ketiga, memperkuat identitas muslim dengan rasa bangga, bukan minder.

Keempat, selektif dalam menggunakan media sosial agar menjadi sarana kebaikan. Kelima, berkumpul dengan komunitas yang baik agar tidak mudah terbawa arus. Salah satunya kita bentuk komunitas remaja masjid yang cinta pada masjid.

فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ

Maka berpegang teguhlah kepada apa yang telah diwahyukan kepadamu.” (QS. Az-Zukhruf: 43)

Hanya dengan kembali kepada Al-Qur’an dan sunah, remaja muslim bisa selamat dari ghazwul fikr dan tumbuh sebagai generasi yang kokoh dalam iman.

Kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah pada Ahad, 21 September 2025 bakda Salat Isya, pemateri Bapak Wakhid Syamsudin (Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weru)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822