MEDIA AN NUUR─Usia 40 tahun menjadi titik balik ketika tubuh mulai mengalami proses degenerasi menuju masa tua, ditandai dengan menurunnya kekuatan fisik, berkurangnya daya tahan, serta mulai munculnya berbagai tanda penuaan.
Gambaran Umur dalam Tembang Macapat
Dalam masyarakat Jawa, perjalanan hidup manusia digambarkan melalui urutan 11 tembang macapat, dimulai dari Maskumambang yang melambangkan bayi masih dalam kandungan, kemudian Mijil sebagai lahirnya manusia ke dunia.
![]() |
| Ustaz Guntur ajak merenung usia setelah 40 tahun |
Sinom menggambarkan masa muda penuh keceriaan, Kinanthi masa belajar dan menggantungkan hidup pada orang tua, Asmarandana masa remaja yang mulai mengenal cinta, Gambuh masa dewasa yang mulai menemukan pasangan hidup.
Dhandhanggula puncak kehidupan dengan kemapanan, Durma masa pengorbanan dan berbagi untuk sesama, Pangkur masa menurun ketika mulai menjauhi kesenangan dunia, Megatruh masa perpisahan dengan dunia karena ajal tiba, dan akhirnya Pucung yang melambangkan jenazah yang sudah dibungkus kain kafan.
Peringatan dari Alam Kubur
Sejalan dengan falsafah Jawa dalam tembang macapat yang menggambarkan usia paruh baya sebagai awal penurunan hidup dan momentum menata amal menuju akhir hayat, QS. Al-Ahqaf ayat 15 juga menyebut usia 40 tahun sebagai puncak kedewasaan dan titik balik untuk bersyukur serta beramal saleh.
Masa inilah kita harus bersiap menuju alam kubur. Dalam kitab Daqaiqul Akhbar karya Imam Abdurrahim bin Ahmad al Qudhail dijelaskan bahwa kubur memberikan lima seruan peringatan kepada manusia sebagai pengingat agar senantiasa mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat.
1. Peringatan pertama
أَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ فَاجْعَلُوا لِي مُؤْنِسًا بِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
Aku adalah rumah kesendirian, maka jadikanlah aku teman dengan bacaan Al-Qur’an.
Kubur adalah tempat kesendirian, tidak ada keluarga atau sahabat yang menemani. Hanya bacaan Al-Qur’an dan amal ibadah yang bisa menjadi teman setia dan penghibur di alam barzakh.
2. Peringatan kedua
أَنَا بَيْتُ الظُّلْمَةِ فَنَوِّرُونِي بِالصَّلَاةِ
Aku adalah rumah kegelapan, maka terangilah aku dengan salat.
Kubur dipenuhi kegelapan yang pekat, dan salat yang dikerjakan dengan ikhlas semasa hidup akan menjadi cahaya yang menerangi dan menenangkan penghuninya.
3. Peringatan ketiga
أَنَا بَيْتُ التُّرَابِ فَاحْمِلُوا الْفِرَاشَ الْعَمَلَ الصَّالِحَ
Aku adalah rumah tanah, maka hamparanmu adalah amal saleh.
Kubur hanyalah tanah dingin dan keras, namun amal saleh akan menjadi alas dan hamparan yang membuat penghuninya tenang serta terjaga dari azab.
4. Peringatan keempat
أَنَا بَيْتُ الْحَيَّاتِ وَالْعَقَارِبِ فَاحْمِلُوا التَّرْسَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
Aku adalah rumah ular dan kalajengking, maka bawalah tameng berupa La ilaha illallah.
Kubur dipenuhi ancaman azab yang diibaratkan seperti bisa ular dan kalajengking, dan tameng terkuat untuk melindungi diri hanyalah tauhid yang murni dengan kalimat La ilaha illallah.
5. Peringatan kelima
أَنَا بَيْتُ السُّؤَالِ فَأَعِدُّوا الْجَوَابَ
Aku adalah rumah pertanyaan, maka persiapkanlah jawaban.
Di dalam kubur, setiap manusia akan ditanya tentang Rabb-nya, agamanya, dan nabinya. Hanya iman dan amal saleh yang benar yang bisa menjadi jawaban penyelamat dari siksa kubur.
Doa Usia 40 dan Doa Dihindarkan Siksa Kubur
Doa Usia 40 Tahun
Doa yang disebut dalam QS Al-Ahqaf ayat 15 ketika seseorang mencapai usia 40 tahun adalah sebagai berikut:
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Rabbi awzi‘ni an aykura ni‘matakallati an‘amta ‘alayya wa ‘ala walidayya wa an a‘mala shalihan tardhahu wa aslih li fi dhurriyyati, inni tubtu ilaika wa inni minal muslimin
Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat beramal saleh yang Engkau ridai, serta perbaikilah aku dalam keturunanku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.
Doa agar Dihindarkan dari Siksa Kubur
Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk memohon perlindungan dari siksa kubur adalah doa dalam hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim, yang biasa dibaca sebelum salam dalam salat:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a’udzu bika min adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamat wa min sharri fitnatil masihid dajjal
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.
Kajian Ahad Pagi bersama Ustaz dr. H. Guntur Subiyantoro, M.Si (PDM Sukoharjo) pada 14 September 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru)


