MEDIA AN NUUR─Salah satu ciri khas orang beriman adalah sifatnya yang selalu rakus dalam memanfaatkan setiap peluang untuk meraih kebaikan akhirat. Mereka tidak ingin melewatkan sedikit pun kesempatan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah.
Karena itulah, para sahabat senantiasa bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang berbagai pintu kebaikan, agar mereka dapat mengamalkannya dan memperoleh keberkahan darinya. Ambisi besar untuk mendapat kebaikan jangka panjang, dunia hingga akhirat.
النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: كُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ (رواه مسلم)
Nabi ﷺ bersabda: “Setiap ucapan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan alhamdulillah adalah sedekah, setiap ucapan tahlil adalah sedekah, setiap ucapan takbir adalah sedekah, mengajak kepada kebaikan adalah sedekah, dan mencegah dari kemungkaran juga merupakan sedekah.” (HR. Muslim)
Salah satu kebaikan yang dianjurkan adalah sedekah yang tidak terbatas pada pemberian harta saja, tetapi mencakup setiap amal kebaikan, bahkan berupa ucapan yang biasa dilafalkan oleh umat muslim.
 |
| Ustaz Habib ajak jamaah beramar makruf nahi munkar |
Ketika seorang muslim mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, maka setiap lafaz tersebut bernilai sedekah di sisi Allah. Begitu pula ketika ia mengajak orang lain kepada kebaikan atau mencegah kemungkaran, semuanya dihitung sebagai sedekah.
النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: فَوَاللهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ (رواه البخاري ومسلم)
Nabi ﷺ bersabda: “Demi Allah, sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada satu orang saja melalui dirimu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sungguh betapa agungnya pahala mengajak kepada kebaikan dan memberi petunjuk menuju jalan Allah. Rasulullah ﷺ menggambarkan keutamaannya dengan perumpamaan harta paling berharga di zaman Arab kala itu, yaitu unta merah.
Keberhasilan seorang muslim dalam mengajak satu orang saja menuju iman dan amal saleh lebih berharga daripada harta dunia yang paling mewah sekalipun. Hendaklah jangan meremehkan dakwah, nasihat, maupun ajakan kebaikan, karena itu adalah ladang pahala.
 |
| Jamaah Subuh Masjid An Nuur Sidowayah |
Ajakan kepada kebaikan memang tidak selalu berbuah hasil seperti yang diharapkan. Bahkan Rasulullah ﷺ sendiri, meskipun menjadi teladan utama dalam dakwah, tidak mampu memasukkan hidayah ke dalam hati orang-orang terdekatnya.
Salah satu contohnya adalah pamannya, Abu Thalib, yang sepanjang hidupnya selalu membela dan melindungi Nabi ﷺ dari gangguan kaum Quraisy. Namun, ketika ajal menjemput, beliau tidak mau mengucapkan kalimat syahadat hingga akhirnya wafat dalam keadaan tidak beriman.
Peristiwa ini menegaskan bahwa hidayah sepenuhnya adalah hak Allah, sedangkan kewajiban seorang muslim hanyalah berusaha mengajak dan menyampaikan kebaikan dengan cara yang terbaik.
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia lebih mengetahui siapa yang layak mendapat petunjuk.” (QS. Al-Qashash: 56)
Sekuat apa pun usaha Nabi ﷺ, beliau tidak mampu memberikan hidayah kepada Abu Thalib yang sangat beliau cintai. Kewajiban kita hanyalah berdakwah dan berusaha mengajak kepada kebaikan, sedangkan urusan hidayah adalah hak mutlak Allah ﷻ.
Hati manusia berada di bawah kendali Allah ﷻ, sehingga bisa saja seseorang beriman di pagi hari namun tergelincir pada kekafiran di sore hari, atau sebaliknya. Karena itu, seorang mukmin tidak boleh merasa aman dari penyimpangan, melainkan harus selalu berdoa agar diteguhkan di atas iman.
 |
| Sarapan bersama setelah kajian selesai |
Inilah hikmahnya mengapa dalam setiap rakaat salat, kita senantiasa membaca surat Al-Fatihah yang berisi doa memohon petunjuk ke jalan yang lurus: Ihdinas shiraathal mustaqim (QS. Al-Fatihah: 6): “Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
Doa ini menjadi pengingat bahwa hidayah harus terus dipelihara dengan permohonan yang tulus, sebab tanpa pertolongan Allah, manusia sangat mudah terombang-ambing oleh godaan dunia dan tipu daya setan.
Materi Kajian Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid An Nuur Sidowayah pada Jumat, 12 September 2025 bersama Ustaz Habib As Salam (pengasuh Ponpes Darul Fithrah Tawangsari)
