NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Iman Naik karena Amal Saleh, Turun karena Maksiat

MEDIA AN NUUR─Iman menjadi landasan hidup manusia yang mengantarkannya menuju kehidupan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan iman, manusia memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan, sehingga setiap langkahnya senantiasa berada dalam bimbingan Allah Swt.

Iman itu diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan melalui amal perbuatan anggota badan. Dengan demikian, iman bukan hanya sekadar keyakinan, tetapi juga harus tercermin dalam ucapan dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai ringkasan dari Putusan Tarjih Muhammadiyah:

الإِيمَانُ تَصْدِيقٌ بِالْقَلْبِ وَإِقْرَارٌ بِاللِّسَانِ وَعَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ، يَزِيدُ بِالطَّاعَةِ وَيَنْقُصُ بِالْمَعْصِيَةِ

Iman adalah pembenaran dengan hati, pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.”

Ust M. Saifudin
Ustaz Muhammad Saifudin menyampaikan tentang naik-turunnya iman

Iman itu sifatnya dinamis, terkadang naik dan terkadang turun. Iman akan bertambah seiring dengan kita melakukan amal kebaikan, dan sebaliknya akan berkurang ketika kita terjerumus dalam dosa serta kemaksiatan.

إِنَّ الإِيمَانَ يَزِيدُ وَيَنْقُصُ، فَزِيَادَتُهُ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ، وَنُقْصَانُهُ حَتَّى لاَ يَكُونَ شَيْئًا

Sesungguhnya iman itu bertambah dan berkurang. Bertambahnya hingga sebesar gunung, dan berkurangnya hingga tidak tersisa sama sekali.” (HR. Ahmad)

Iman seorang muslim dapat meningkat dengan amal-amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah. Membaca dan mentadaburi Al-Qur’an akan meneguhkan hati karena di dalamnya terdapat petunjuk hidup.

Memperbanyak zikir menjadikan hati tenang dan semakin dekat dengan Allah. Begitu juga dengan memperbanyak amal saleh seperti salat, sedekah, dan berbakti kepada orang tua yang akan menumbuhkan kekuatan iman.

Menuntut ilmu agama juga sangat penting karena dengan ilmu, seorang muslim lebih jelas arah hidup dan bimbingannya. Bersahabat dengan orang-orang saleh akan menjaga dari maksiat dan mendorong untuk semakin taat.

Mengingat kematian serta akhirat menjadikan hati lebih sadar bahwa dunia hanyalah sementara. Adapun sikap sabar dalam menghadapi ujian serta syukur dalam menerima nikmat akan membuat iman semakin matang dan kokoh.

Iman bukanlah angan-angan semata, melainkan keyakinan yang menetap di dalam hati dan harus dibuktikan dengan amal perbuatan. Tanpa amal yang mendukung, iman akan melemah dan perlahan berkurang.

Ada beberapa sebab yang dapat menurunkan iman, di antaranya adalah dosa dan maksiat yang mengotori hati serta menjauhkan dari ketaatan. Selain itu, cinta dunia yang berlebihan hingga menimbulkan rasa takut mati juga membuat iman menjadi rapuh.

Begitu pula dengan kelalaian dari zikir, yang menyebabkan hati kosong dan jauh dari mengingat Allah. Semua hal ini akan mengikis iman jika tidak segera diobati dengan taubat, amal saleh, dan memperkuat hubungan dengan Allah.

Untuk menjaga stabilitas iman, seorang muslim perlu membiasakan diri mencintai kebaikan dan merasa bahagia ketika berhasil melakukannya, serta membenci keburukan dan merasa sedih apabila terjerumus ke dalamnya. Dengan demikian, ia sedang memagari dirinya dari hal-hal yang dapat menurunkan iman.

مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ، وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ، فَهُوَ مُؤْمِنٌ

Barangsiapa yang merasa senang dengan kebaikannya dan merasa sedih dengan keburukannya, maka ia adalah seorang mukmin.” (HR. Ahmad)

Memang demikian tentang hakikat iman, maka penting bagi kita untuk senantiasa berdoa agar hati tetap teguh di atas agama Allah, dijauhkan dari fitnah yang menyesatkan, serta dianugerahi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di antara doa yang bisa kita panjatkan adalah:

اللَّهُمَّ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ، وَزَيِّنْ قُلُوبَنَا بِنُورِ الْإِيمَانِ، وَاحْفَظْنَا مِنْ كُلِّ فِتْنَةٍ تُضِلُّنَا، وَاجْعَلْنَا مِنَ السُّعَدَاءِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Alloohumma tsabbit quluubanaa ‘alaa diinika, wazayyina quluubanaa binuuril iimaan, wahfadhnaa min kulli fitnatin tudhillunaa, waj‘alnaa minas-su‘adaai fid-dunyaa wal-aakhirah.

Ya Allah, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu, hiasilah hati kami dengan cahaya iman, jagalah kami dari segala fitnah yang menyesatkan, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang berbahagia di dunia dan akhirat.”

Pengajian Ahad Pagi, 31 Agustus 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru di Dukuh Kalisige, Desa Karakan. Pemateri Ustaz H. Muhammad Saifudin, Lc., M.Ag. (Mudir Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822