NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Hidup adalah Amanah

MEDIA AN NUUR─Setiap manusia diciptakan Allah untuk beribadah. Itulah amanah utama yang kita emban selama hidup di dunia. Amanah berarti kewajiban yang diperintahkan Allah dan harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Setiap individu adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, dan dengan itu datang pula beban amanah yang harus dijalankan. Bentuk amanah itu mencakup seluruh perintah dan larangan Allah. Misalnya, Allah memerintahkan salat, maka salat adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat.

Amanah adalah tanggung jawab besar dalam Islam yang tidak gugur hanya karena seseorang mengucapkan syahadat atau bahkan mati syahid. Dalam atsar Abdullah bin Mas’ud disebutkan bahwa orang yang mati syahid akan diampuni seluruh dosanya kecuali amanah.

Amanah akan diminta pertanggungjawaban di akhirat, bahkan disebutkan diletakkan di dasar neraka dan pelakunya diperintahkan untuk mengambilnya sendiri. Ini menunjukkan betapa beratnya amanah, baik dalam bentuk titipan, kewajiban, maupun perintah Allah.

Kepala KUA Mojolaban
Ustaz Syafi'i ajak jemaah menjaga amanah

Oleh karena itu, setiap muslim wajib menjaga amanah dengan sungguh-sungguh karena kelak semuanya akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah. Demikianlah pentingnya amanah untuk dijaga sebaik-baiknya.

Amanah juga berarti titipan yang harus dijaga dan tidak boleh dikhianati, terlebih jika titipan itu berasal langsung dari Allah. Amanah menjadi khalifah di bumi, yang tidak sanggup saat ditawarkan pada langit, bumi, dan gunung-gunung.

إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا ۖ وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا

Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, lalu dipikullah amanah itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Bahkan, amanah disebut sebagai pilar utama keimanan dan agama. Tanpa amanah, iman seseorang belum sempurna dan agamanya belum benar. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw., dalam hadis beliau.

لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ، وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ

Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.” (HR. Ahmad)

Menurut Tafsir Al-Maraghi, amanah terbagi menjadi tiga: amanah terhadap Allah, terhadap sesama manusia, dan terhadap diri sendiri. Amanah terhadap Allah mencakup pelaksanaan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Amanah terhadap sesama mencakup menjaga hak, janji, dan titipan. Sementara amanah terhadap diri sendiri berarti menjaga diri dari hal-hal yang membahayakan, baik secara duniawi maupun ukhrawi.

Menjadi orang yang amanah membawa banyak hikmah. Di antaranya adalah dipercaya oleh orang lain, mendapatkan simpati dan ketenangan batin, meraih kesuksesan, memperoleh pahala dari Allah, terhindar dari perbuatan buruk, serta menjaga kepercayaan dan membangun hubungan sosial yang baik.

Contoh amanah dalam pekerjaan ialah menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh, bersikap jujur, dan tidak menyalahgunakan jabatan. Dalam keluarga, amanah terlihat dari upaya menjaga hubungan baik, menunaikan hak-hak keluarga, dan melindungi mereka dari bahaya.

Dalam masyarakat, amanah mencakup menjaga ketertiban umum, menghormati hak orang lain, dan menghindari penyebaran fitnah. Adapun dalam beribadah, amanah diwujudkan dengan menjalankan ibadah secara ikhlas dan sesuai tuntunan agama.

Pengajian Ahad Pagi, 6 Juli 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru) bersama Ustaz H. Syafi'i, M.Ag (Kepala KUA Mojolaban)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822