MEDIA AN NUUR─Bertempat di Hall Gedung Lama MIM Sidowayah, musyawarah bersama para tokoh kembali digelar pada Ahad malam, 29 Juni 2025. Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, antara lain Takmir Masjid An Nuur Sidowayah, Kepala Dusun, Kepala MIM Sidowayah, Bapak H. Iskandar, Ketua RT dan RW, serta para tokoh masyarakat. Musyawarah dipandu oleh Bapak H. Danuri, M.Ag., selaku MC.
Dalam sambutannya, Kepala Dusun Sidowayah, Bapak Muh. Ismail, S.Sos., menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan kekompakan seluruh pihak, khususnya dalam suksesnya pelaksanaan rehabilitasi talud sungai di sisi barat MIM Sidowayah. Beliau menyebutkan bahwa gotong royong warga Sidowayah yang dibantu oleh warga Dukuh Krebet, Tawang, menunjukkan semangat kebersamaan yang luar biasa.
 |
| Musyawarah laporan rehab talud dan rencana rehab MIM Sidowayah gedung lama |
Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program selanjutnya, yaitu renovasi Gedung Lama MIM Sidowayah, sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan pendidikan di desa.
Tak lupa, beliau menyampaikan terima kasih kepada Bapak H. Iskandar atas kontribusinya selama ini, khususnya atas gagasan pembentukan Lembaga Pembangunan Desa (LPD) yang terus memberi dampak nyata bagi kemajuan Sidowayah.
Dalam kesempatan ini, mumpung para tokoh hadir, Kepala Dusun Sidowayah juga mengimbau agar bisa saling membantu saat ada warga yang meninggal dunia, dengan cara RW tetangga yang bertugas menyiapkan liang lahat.
Musyawarah dipimpin langsung oleh Ketua Takmir Masjid An Nuur, Bapak Drs. H. Sutarto, M.Si. Beliau menjelaskan bahwa pembangunan talud yang telah terlaksana merupakan langkah awal dari program renovasi gedung MIM Sidowayah, sebagai bentuk realisasi amanah dari Bapak H. Darsono.
Pembangunan talud berhasil dilaksanakan berkat dukungan warga. Dari rencana awal sepanjang 12 meter, akhirnya dapat dibangun sepanjang 20 meter, dengan pelebaran jalan menjadi 2,7 meter. Menyisakan sedikit lagi area talud yang bisa disempurnakan.
Laporan keuangan disampaikan oleh Bapak Heri Purwanto selaku bendahara umum Takmir Masjid An Nuur. Pemasukan dana berasal dari infak dari muhsinin yang memang diperuntukkan merehab talud ditambah uang kas makam 5 juta, sehingga ada total Rp30.800.000.
Sementara itu, pengeluaran untuk bahan bangunan, sewa alat, upah tukang, dan lainnya, tercatat sebesar Rp26.102.000, dan menyisakan dana Rp4.698.000 yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan talud hingga ke jembatan.
 |
| Para tokoh saling urun rembug |
Selain itu, Bapak Heri juga menyampaikan bahwa modal awal untuk memulai renovasi Gedung Lama MIM Sidowayah sudah masuk ke rekening takmir sejumlah 50 juta rupiah dan siap digunakan.
Musyawarah kemudian dilanjutkan dengan sesi urun rembug dari para tokoh masyarakat, di antaranya Bapak Joko Haryadi dan Kepala Dusun yang memberi masukan-masukan. Di antaranya, terkait rehab talud tambahan yang masih tersisa untuk segera dirampungkan.
Beberapa kesepakatan penting pun berhasil dirumuskan, antara lain proses renovasi Gedung Lama MIM akan disesuaikan agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM), dan siswa akan dipindahkan ke gedung baru sementara waktu.
Tim tukang akan mengecek struktur besi (cakar ayam) pada gedung lama untuk memastikan kesiapan bangunan jika ingin dibangun bertingkat. Pak Tarto menyampaikan estimasi awal biaya renovasi mencapai Rp153 juta. Pembongkaran atap gedung akan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga.
Musyawarah ditutup dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus mendukung pembangunan demi kemajuan pendidikan dan fasilitas umum di Sidowayah. Semoga Allah memberikan kemudahan dan meridai program yang direncanakan.
