MEDIA AN NUUR─Menjauhi dosa-dosa besar merupakan kunci untuk mendapatkan ampunan Allah atas dosa-dosa kecil. Di antara dosa besar adalah syirik, durhaka kepada orang tua, membunuh, berzina, mencuri, dan memakan riba.
اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبٰٓئِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْـكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa' : 31)
Dengan menjauhi perbuatan-perbuatan itu, seorang hamba menunjukkan kesungguhan taat kepada Allah, dan sebagai balasannya, Allah menjanjikan penghapusan kesalahan-kesalahan serta pahala berupa tempat mulia di akhirat, yaitu surga.
![]() |
Ustaz Fauzan menyampaikan cara menghapus dosa |
Salah satu bentuk penghapusan dosa-dosa kecil itu adalah melalui ibadah wudu yang dilakukan dengan baik. Hendaklah seorang mukmin berwudu dan menyempurnakannya, maka dosa-dosa yang dilakukan oleh anggota tubuhnya akan keluar bersama air wudu.
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ، حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ. (رواه مسلم)
“Sesungguhnya jika seorang hamba berwudu dan menyempurnakan wudunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari tubuhnya, hingga keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)
Saat seorang muslim berwudu dengan baik, lalu ia membasuh wajahnya, maka segala dosa yang pernah dilakukan oleh pandangan matanya akan terhapus bersama air yang mengalir di wajahnya, atau bersama tetesan terakhir dari air itu.
Ketika ia membasuh kedua tangannya, maka dosa-dosa yang pernah diperbuat oleh tangannya akan ikut terhapus bersama aliran air wudu tersebut.
Selanjutnya, ketika ia membasuh kedua kakinya, maka setiap kesalahan yang pernah dilangkahkan oleh kakinya akan keluar bersama air yang membasuhnya.
Dengan demikian, setelah selesai berwudu dengan sempurna, ia akan keluar dalam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa, sebagaimana orang yang baru dibersihkan dari noda kesalahan.
Dosa-dosa besar tidak bisa dihapus hanya dengan wudu atau amalan ringan lainnya. Penghapusan dosa besar membutuhkan kesungguhan dan kesadaran penuh dari pelakunya melalui taubat nasuha.
Taubat ini bukan sekadar permohonan maaf lisan, tetapi melibatkan tiga syarat utama: menyesali perbuatan dosa, meninggalkan dosa tersebut, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi.
![]() |
Warga Sidowayah RT 01 RW 06 mengikuti pengajian |
Bila dosa itu menyangkut hak orang lain, maka ditambah dengan pengembalian hak atau permintaan maaf kepada yang bersangkutan. Taubat nasuha adalah bukti kesungguhan seorang hamba untuk kembali kepada Allah dan memperbaiki dirinya.
Allah menjanjikan pengampunan bagi siapa pun yang benar-benar bertaubat, tak peduli seberapa besar dosa yang telah dilakukan. Dengan taubat yang tulus, dosa-dosa besar bisa terhapus dan seseorang bisa kembali dalam keadaan bersih di hadapan Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubat nasuha).” (QS. At-Tahrim: 8)
Karena itu, siapa pun yang pernah melakukan dosa besar jangan putus asa. Selama masih hidup, pintu taubat tetap terbuka. Segeralah bertaubat dengan tulus, karena Allah mencintai hamba yang kembali dan memperbaiki diri.
Pengajian warga Sidowayah RT 01 RW 06 di rumah Bapak Giyanto - Ibu Sulimah, Kamis, 12 Juni 2025, disampaikan oleh Ustaz Fauzan Abu Darda (asatiz Ma'had Ittibaus Sunnah Tawang, Weru)