NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Bulan Sura yang Penuh Pantangan pada Masyarakat Jawa, Bagaimana Menurut Islam?

MEDIA AN NUUR─Bulan Muharam dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai bulan Sura, yang dianggap sakral dan penuh pantangan. Beberapa masyarakat meyakini bahwa bulan ini tidak baik untuk menyelenggarakan acara besar seperti pernikahan atau memulai usaha, karena diyakini bisa mendatangkan kesialan.

Namun, bagaimana sebenarnya Islam memandang keyakinan semacam ini? Islam adalah agama yang mendidik umatnya untuk meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak dan ketetapan Allah semata. Tidak ada waktu, tempat, atau makhluk apa pun yang memiliki kekuatan membawa keberuntungan atau kesialan secara mandiri.

Bulan Sura Membawa Sial?

Keyakinan bahwa bulan tertentu membawa sial, seperti larangan menikah di bulan Sura, adalah bentuk thiyarah (meyakini kesialan karena tanda-tanda tertentu), yang dilarang dalam Islam. Ini dapat menyeret pelakunya ke dalam perbuatan syirik, karena telah menetapkan sebab-akibat tanpa dalil dari Allah dan Rasul-Nya.

Dalam Al-Qur’an, Allah mencela kaum Fir‘aun yang menyandarkan kesialan pada Nabi Musa dan pengikutnya. Mereka menyalahkan orang lain atas kesulitan yang mereka alami, padahal itu adalah akibat dari dosa dan kekufuran mereka sendiri.

فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِۦ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌۭ يَطَّيَّرُوا۟ بِمُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ ۗ أَلَآ إِنَّمَا طَٰٓئِرُهُمْ عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Maka apabila datang kepada mereka kebaikan, mereka berkata: ‘Ini adalah karena (usaha) kami.’ Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab itu kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya. Padahal sesungguhnya nasib buruk mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS Al-A‘raf: 131)

Ustaz Fauzan
Ustaz Fauzan menerangkan tentang bulan Sura

Rasulullah Saw., juga menjelaskan bahwa semua bentuk kepercayaan terhadap pertanda sial, baik berupa bulan, hari, binatang, maupun suara, adalah bagian dari kepercayaan jahiliah yang harus ditinggalkan.

لَا عَدْوَى، وَلَا طِيَرَةَ، وَلَا هَامَةَ، وَلَا صَفَرَ

Tidak ada penyakit menular (yang menyebar sendiri), tidak ada thiyarah (tanda sial), tidak ada burung hantu yang membawa pertanda, dan tidak ada shafar yang membawa sial.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setan Memanfaatkan Ketakutan Kita

Dalam realitas kehidupan, sering kali setan dan jin mempermainkan rasa takut manusia terhadap hal-hal yang tidak berdasar. Ketika seseorang percaya bahwa Jumat Kliwon menakutkan atau bulan Sura membawa sial, maka jin akan memperkuat rasa takut itu dengan menciptakan gangguan atau kejadian yang seolah membenarkan keyakinan tersebut.

Ketika kita menunjukkan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak Allah tetapkan sebagai bahaya, maka jin bisa memanfaatkannya untuk menyesatkan. Makin kita percaya, makin jin mempermainkan rasa takut itu.

Keyakinan yang menyimpang inilah yang justru membuka celah bagi jin untuk menyesatkan manusia dari jalan tauhid, membuatnya terjerumus dalam syirik kecil, bahkan takut pada selain Allah.

إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَـٰنُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Sesungguhnya itu hanyalah setan yang menakut-nakuti (kalian) dengan para pengikutnya. Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku jika kamu benar-benar beriman.” (QS. Ali ‘Imran: 175)

Melalui ayat ini, Allah Swt. mengingatkan kita bahwa ketakutan yang tidak berdasar adalah senjata setan, dan solusinya adalah kembali kepada-Nya, bukan menjauh dari hari atau bulan tertentu.

Keutamaan Bulan Muharam dalam Islam

Sebelum termakan mitos dan pantangan, kita perlu memahami bahwa bulan Muharam justru memiliki banyak keutamaan dalam ajaran Islam. Bulan ini termasuk bulan yang dimuliakan Allah, bukan bulan sial.

1. Muharam adalah salah satu dari empat bulan haram

Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan bahwa dari dua belas bulan dalam setahun, ada empat bulan yang dimuliakan (bulan haram). Disebut “haram” karena di bulan-bulan ini dilarang melakukan kezaliman dan peperangan, dan dianjurkan memperbanyak ibadah.

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram...” (QS At-Taubah: 36)

 «السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقَعْدَةِ، وَذُو الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ»

Setahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram: tiga berturut-turut, yaitu Dzulqa‘dah, Dzulhijjah, dan Muharam, serta (yang keempat) Rajab Mudhar.” (HR. Bukhari)

2. Muharam adalah Syahrullah (Bulannya Allah)

Bulan Muharam adalah satu-satunya bulan yang disebut “Syahrullah” (bulan Allah) oleh Rasulullah ﷺ, sebuah penyebutan yang menunjukkan kemuliaan dan kehormatannya.

«أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ»

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam.” (HR. Muslim)

Warga Sidowayah
Warga Sidowayah RT 01 RW 06 mengikuti kajian

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Muharam sangat dianjurkan, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharam (Tasu’a dan Asyura), yang bisa menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.

Alih-alih dijauhi karena mitos dan ketakutan, bulan Muharam seharusnya diisi dengan amal-amal saleh seperti memperbanyak puasa sunnah, memperbaiki diri dan taubat, menghindari kezaliman dan dosa besar, menjauhi keyakinan yang menyimpang tentang sial atau pantangan. Bulan ini bukan bulan sial, tapi bulan yang Allah muliakan.

Pengajian warga Sidowayah RT 01 RW 06 di rumah Bapak Harjono-Ibu Katmi pada 26 Juni 2025 bersama Ustaz Fauzan Abu Darda (asatiz Ma’had Ittiba’us Sunnah Tawang, Weru)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822