MEDIA AN NUUR─Ketika kita disuruh mengingat wajah orang tua yang sudah tiada, kita bisa membayangkannya karena pernah punya memori tentang keduanya. Lalu, bagaimana ketika harus mengingat Allah padahal tak pernah punya memori tentang bagaimana wajah-Nya. Cara apa yang bisa kita lakukan?
Ketika kita merantau, segala usaha dicoba dan modal pun habis. Ternyata belum juga menemukan kesuksesan. Padahal punya tanggungan keluarga yang harus diberi nafkah. Di kala buntu itulah, datang orang baik yang menawarkan agar tinggal di rumahnya yang bagus dan dipersilakan buka usaha di depannya sekaligus diberi modal. Syaratnya hanya satu: merawat rumah itu sebaik-baiknya.
![]() |
Ustaz Didik ajak mengingat Allah dengan merenungkan anugerah-Nya |
Saat kita mudik, tentu akan sangat mudah sekali kita bercerita pada orang-orang kampung tentang orang baik tersebut. Demikian juga cara kita mengingat Allah, maka hendaklah kita selalu mengingat betapa besar karunia yang telah diberikan kepada kita.
Jadi, langkah awal untuk bersyukur adalah menyadari setiap nikmat yang diberikan Allah. Baik kesehatan, rezeki, keluarga, atau hal-hal kecil lainnya, semuanya adalah karunia Allah. Dengan merenungkan nikmat Allah, hati kita akan lebih peka terhadap kebesaran-Nya.
Terkait kebutuhan hidup, mungkin sebagian kita merasa sangat butuh memiliki mobil. Namun, kebutuhan itu tidak lebih urgen dibanding kebutuhan akan sandang. Kebutuhan sandang dibanding kebutuhan pangan maka lebih penting pangan. Jadi ada skala prioritas dalam hal kebutuhan hidup, dari barang mewah, kebutuhan tersier, sekunder, hingga primer.
![]() |
Jemaah Subuh Masjid An Nuur |
Kebutuhan makanan untuk hidup itu penting. Namun, ada yang lebih penting yakni kebutuhan akan minuman. Kalau dilanjutkan, selain dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, yang jauh lebih penting adalah kebutuhan akan udara atau oksigen.
Udara disediakan oleh Allah dan diberikan kepada kita secara gratis. Bahkan cara mendapatkannya tidak perlu bantuan manusia lain sebagaimana cara kita memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Nah, pada faktanya, segala kebutuhan itu yang menyiapkan untuk kita sebenarnya adalah Zat Maha Kuasa, yaitu Allah.
Oksigen menjadi salah satu anugerah yang Allah berikan kepada manusia secara cuma-cuma. Tanpa perlu melibatkan bantuan orang lain untuk mendapatkannya. Kita tinggal menghirupnya, dalam posisi terjaga maupun saat kita tertidur.
![]() |
Sarapan bersama dengan menu lontong sayur |
Maka dari perkara udara ini saja, seharusnya kita sudah bisa dengan mudah mengingat Allah. Betapa baiknya Allah, betapa besar karunia-Nya untuk kita. Tak ada alasan bagi kita untuk merasa kesulitan mengingat Allah.
Ringkasan kajian subuh di Masjid An Nuur Sidowayah, pada Jumat, 2 Mei 2025 dengan pemateri Ustaz H. Didik Efendi, S.T. (Ketua MUI Kecamatan Weru)