NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Hasad Perusak Kebaikan

MEDIA AN NUUR─Salah satu ciri qalbun salim (hati yang selamat) adalah terbebas dari penyakit hati seperti hasad atau dengki. Hasad merupakan sifat tercela yang sangat berbahaya karena tidak hanya merusak hubungan sesama manusia, tetapi juga dapat menghapus pahala amal.

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Hati-hatilah kalian terhadap hasad, karena hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Dawud)

Sifat hasad telah ada sejak awal penciptaan manusia, ketika iblis iri terhadap kemuliaan Nabi Adam ‘alaihis salam. Iblis enggan bersujud karena merasa dirinya lebih mulia.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka mereka pun sujud kecuali iblis. Ia enggan dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)

Ustaz Fauzan Sidowayah
Ustaz Fauzan ingatkan bahaya sifat dengki

Hasad juga menjadi alasan sebagian Ahli Kitab menolak untuk beriman kepada Nabi Muhammad ﷺ. Mereka tidak rela bahwa Nabi terakhir berasal dari bangsa Arab, bukan dari kalangan mereka.

وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَـٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْحَقُّ

Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan seandainya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali karena kedengkian dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 109)

Saking bahayanya, Allah ﷻ memerintahkan kita untuk memohon perlindungan dari kejahatan orang yang dengki. Hal ini terdapat dalam Surat Al-Falaq:

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)

Dalam kehidupan sehari-hari, hasad bisa terlihat dalam berbagai bentuk: merasa tidak suka atas nikmat orang lain, senang saat orang lain tertimpa musibah, bahkan berusaha menghalangi datangnya rezeki kepada orang lain. Allah ﷻ juga melarang kita iri terhadap kelebihan orang lain.

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ ٱللَّهُ بِهِۦ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ

Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang lebih Allah karuniakan kepada sebagian kalian atas sebagian yang lain.” (QS. An-Nisa: 32)

Namun, ada bentuk iri yang dibolehkan, yaitu kepada dua golongan sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ، فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ

"Tidak boleh hasad kecuali kepada dua orang: orang yang diberi Allah (ilmu) Al-Qur’an lalu ia membacanya di waktu malam dan siang, dan orang yang diberi Allah harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam dan siang." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa hampir tidak ada manusia yang benar-benar terbebas dari hasad, namun seorang mukmin harus melawannya dengan tidak membiarkan hasad itu tumbuh dan membinasakan dirinya.

Sifat ini memang halus dan bisa tersembunyi, namun dampaknya nyata. Bahkan, di hadapan orang yang hasad, kita sering kali merasa serba salah, baik saat diam maupun saat berbuat sesuatu.

Sebagai penutup, marilah kita terus berdoa kepada Allah ﷻ agar diberikan perlindungan dari sifat hasad, khususnya dengan membaca tiga qul (Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) sebelum tidur, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah ﷺ.

Semoga Allah ﷻ membersihkan hati kita, menjadikannya qalbun salim, dan melindungi kita dari segala penyakit hati yang membinasakan. Menjadikan kita hamba yang layak mendapatkan surga-Nya.

Pengajian warga Sidowayah RT 01 RW 06 di rumah Bapak Syamsuri - Ibu Suwarni, Kamis, 8 Mei 2025, disampaikan oleh Ustaz Fauzan Abu Darda (asatiz Ma'had Ittibaus Sunnah Tawang, Weru)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822