NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Peristiwa Isra Mikraj Menjadi Ujian Keimanan bagi Kaum Muslimin

MEDIA AN NUUR─Tak lama lagi kita akan masuk tanggal 27 Rajab 1445 bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad ﷺ. Orang kafir terutama Abu Jahal merasa bahwa kejadian yang dianggap janggal itu, bisa menjadi alat untuk menghantam Islam.

Bayangkan, Muhammad mengaku telah melaksanakan perjalanan ke Masjidilaqsa bahkan ke langit, dalam satu malam. Kejadian tidak masuk akal ini menjadi senjata untuk menyerang keimanan sahabat yang masih lemah.

Dalam perkembangan peradaban manusia, manusia sudah bisa memasang satelit di langit. Ditempatkan di ruangan yang tidak terkena daya tarik bumi, tanpa daya dorong, berjalan sendiri dengan orbitnya mengelilingi bumi. Ini tak akan masuk akal manusia pada zaman Rasulullah, tapi terjadi di masa sekarang.

Isra Mikraj
Ustaz Didik ajak memaknai Isra Mikraj

Namun bagi sahabat yang imannya kuat, peristiwa Isra Mikraj justru menambah keimanan. Terutama Abdullah bin Abu Quhafah atau yang lebih dikenal dengan Abu Bakar yang saking percayanya pada perkataan Rasulullah, hingga diberi gelar Ash-Shiddiq yang artinya sangat membenarkan.

Ketika semua orang kehilangan kepercayaan dan meragukan Rasulullah, berkat keyakinan Abu Bakar yang sangat membenarkan dengan keteguhan hatinya, maka orang-orang pun mulai kembali percaya pada keimanannya pada Islam.

Jadi Isra Mikraj itu sebuah peringatan tentang keyakinan. Kemudian peristiwa ini juga untuk mengambil perintah salat 5 waktu, Rasulullah langsung dipanggil ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah yang biasanya disampaikan lewat Malaikat Jibril. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah utama umat Islam yaitu salat.

Isra Mikraj terjadi ketika menjelang tibanya bulan Ramadan. Artinya, kita sudah disarankan bersiap diri menyambut bulan suci. Orang yang benar-benar bersiap menyambut Ramadan adalah mereka yang merasa punya kepentingan.

Para sahabat sudah bersiap menyambut Ramadan 3 bulan sebelum tiba. Mereka punya kepentingan dengan bulan suci. Di bulan inilah pahala berlipat ganda dan ampunan diobral Allah. Para salihin akan memborong segala amalan di bulan Ramadan. Sementara yang tidak merasa berkepentingan akan abai akan kedatangannya.

Kajian Gerbang Surga (Gerbang Bangun Subuh Berjemaah Bersama Keluarga) di Masjid Al Hidayah, Sangen, Krajan, Weru pada hari Ahad, 4 Februari 2024, bersama Ustaz H. Didik Efendi, ST, ketua MUI Kecamatan Weru

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822