NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Raih Ampunan Allah dengan Berpuasa Ramadan Berbekal Keimanan dan Berharap Pahalanya

MEDIA AN NUUR─Jumat, 24 Februari 2023. Kajian malam Sabtu di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru). Diselenggarakan oleh Korp Muballigh Muhammadiyah Weru. Malam ini kajian disampaikan oleh Ustaz Muh. Saifuddin, Lc, M.Ag, mudir Ponpes Sangen, tentang puasa di bulan Ramadan.

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: Ayat 183)

Panggilan khusus dalam ayat ini kepada orang-orang beriman, adalah umat Nabi Muhammad ﷺ yang beriman kepada Allah ﷻ. Perintah wajib untuk berpuasa di bulan Ramadan ini sebagaimana pernah diwajibkan kepada umat terdahulu, yakni umat Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS.

Kajian Muhammadiyah
Ustaz Saifudin sampaikan tentang puasa Ramadan

Allah ﷻ memerintah salat, menjanjikan pahala 1 derajat untuk munfarid dan 27 derajat untuk berjemaah. Sedekah secara umum bernilai 10 kali lipat. Zakat diberi balasan dengan menyuburkan hartanya. Derajat itu bisa diberikan di dunia bisa juga di akhirat.

Sedangkan spesial untuk perintah puasa di bulan Ramadan tidak disebutkan berapa derajat pahalanya. Allah ﷻ sendiri yang akan memberikan pahala bagi orang beriman yang berpuasa. Dan secara khusus, di surga ada pintu bernama Ar-Rayyan yang hanya boleh dimasuki orang-orang yang berpuasa.

Puasa adalah sarana beribadah kepada Allah ﷻ. Salat tanpa puasa maka sarana tidak lengkap dan tak akan sempurna imannya. Bahkan disebut memiliki keingkaran dalam hatinya karena tidak melaksanakan kewajiban puasa.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam berpuasa harus didasari keimanan dan benar-benar mengharapkan kebaikan dari apa yang dilakukan, yakni pahala dari Allah ﷻ. Orang yang berpuasa demikian itu maka akan diampuni dosa-dosanya.

Banyak sekali orang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar. Itu disebabkan tidak adanya kesungguhan dalam melaksanakan ibadah puasa. Tidak terpatri dalam hatinya bahwa puasa sebagai usaha mendapat rida Allah ﷻ, dan kebutuhan kita akan kebaikan pahala darinya.

Kewajiban berpuasa Ramadan tidak ada toleransi meninggalkannya kecuali dengan alasan yang diperbolehkan secara syariat. Di antaranya anak kecil, orang yang hilang akal sehat, orang yang sakitnya makin parah jika berpuasa, lansia yang lemah dan renta, sedang musafir, ibu hamil dan menyusui, wanita haid dan nifas.

Kelompok yang Allah ﷻ izinkan tidak berpuasa itu bisa menggantinya dengan qadha atau berpuasa di bulan lain. Sebagian juga diperkenankan dengan membayar fidyah, yakni memberi makan fakir miskin dalam kadar sesuai yang telah ditentukan.

Semoga kajian malam ini bisa menjadi bekal kita dalam menyambut bulan suci Ramadan yang tak lama lagi akan segera datang. Berpuasa harus didasari iman dan tetap wajib berharap akan pahalanya agar kita sempurna menjalankannya. Dengan begitu, ampunan Allah ﷻ akan kita raih.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822