NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Mendidik Santri TPQ dengan Metode Bermain, Cerita, dan Menyanyi

MEDIA AN NUUR─Di TPQ, kita tidak hanya mengajar, tetapi mendidik santri. Sebab huruf “P” dalam TPQ berarti “Pendidikan”, yang mencakup pembentukan akhlak dan karakter, bukan sekadar pengajaran baca Al-Qur’an.

Kadang santri enggan datang ke TPQ karena suasananya monoton atau tidak ada teman berangkat. Karena itu, guru perlu menghadirkan metode belajar yang kreatif dan menyenangkan, seperti melalui permainan, cerita, dan lagu, agar santri merasa betah dan semangat belajar Al-Qur’an.

Ust Sutardi, S.Ag.
Ustaz Sutardi mengajak lebih kreatif dalam mendidik santri TPQ

Metode pembelajaran yang monoton artinya tidak ada variasi dan kreativitas bagi para ustaz-ustazah yang mengajar TPQ. Hal ini yang menjadi salah satu alasan santri untuk enggan dan jenuh untuk berangkat. Maka diperlukan metode kreatif yang harus dilakukan.

Metode pertama adalah Bermain Islami. Tujuan bermain membantu mengembangkan kepribadian santri dari aspek intelektual, keterampilan, jasmani, emosional, dan sosial. Manfaat bermain sebagai sarana pembelajaran dan untuk memberikan pengalaman berkomunikasi dan bersosialisasi.

Cara bermain yang baik adalah dengan menghargai dan berbagi dengan teman, mengikuti aturan yang ada, menjaga keselamatan, serta menerima kekalahan dengan lapang dada.

Dalam bermain juga perlu diterapkan etika, seperti berbicara dengan baik, ramah, dan santun, menjelaskan tujuan permainan, berdiskusi bersama kelompok, mematuhi aturan yang telah disepakati, membatasi waktu permainan, serta meminta izin kepada orang tua sebelum bermain.

Metode kedua adalah Bercerita Islami. Bercerita Islami memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya untuk menciptakan suasana akrab antara santri dan guru, melatih daya konsentrasi santri, menumbuhkan rasa kebersamaan dan sosial, serta melatih daya tangkap santri.

Kegiatan bercerita juga membawa banyak manfaat, seperti membantu memenuhi kebutuhan komunikasi anak, mengaktifkan lima indra pemberian Allah Swt., dan membentuk karakter anak dengan cara yang ringan dan menyenangkan.

Macam-macam metode bercerita antara lain cerita tanpa alat yang mengandalkan ekspresi dan suara, cerita bergambar yang dibantu dengan media visual agar lebih menarik, serta cerita dengan metode story reading yang menggunakan buku bacaan untuk menumbuhkan minat dan pemahaman santri terhadap isi cerita.

Bercerita yang baik adalah dengan memadukan teknik penceritaan yang menarik dengan nilai-nilai Islam untuk menanamkan akhlak dan motivasi belajar. Dalam bercerita, perlu memperhatikan beberapa hal, seperti memilih tema yang sesuai, memahami audiens, menyusun alur cerita yang jelas, serta menyiapkan naskah jika diperlukan.

Pembinaan TPQ
Antusias ustaz-ustazah mengikuti pembinaan

Cerita juga akan lebih menarik jika didukung dengan media seperti gambar atau boneka, disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, disertai artikulasi yang jelas, intonasi yang tepat, serta mimik wajah dan gerak tubuh yang hidup. Selain itu, penting untuk melibatkan audiens agar cerita menjadi lebih interaktif dan bermakna.

Metode ketiga adalah Bernyanyi Islami. Bernyanyi Islami memiliki tujuan sebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan mudah diterima oleh santri. Melalui lagu, pesan dan informasi dapat disampaikan dengan lebih mudah serta menjadi sarana penghubung yang hangat antara ustaz-ustazah dengan santri.

Selain itu, bernyanyi Islami menjadi sarana efektif untuk membentuk karakter anak sekaligus menghadirkan suasana belajar yang ringan, menyenangkan, dan tidak membosankan bagi santri.

Cara bernyanyi yang baik adalah dengan memadukan teknik menyanyi yaitu pemanasan suara, menjaga postur tubuh yang baik, dan berlatih secara konsisten.

Pilih lagu yang tepat dan jangan lupa menghafalkan lirik atau syairnya. Perhatikan juga pengaturan pernapasan, artikulasi, intonasi, mimik wajah, dan gestur tubuh. Lakukan latihan rutin dan libatkan santri.

Ringkasan materi Pembinaan Ustaz-Ustazah TPQ Se-Desa Krajan bersama Ustaz Sutardi, S.Ag., Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Weru

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822