MEDIA AN NUUR—Masjid bukan hanya tempat salat berjamaah. Masjid adalah pusat peradaban umat Islam, tempat lahirnya kegiatan keilmuan, peribadahan, dan sosial. Dalam peran besarnya itu, masjid membutuhkan tenaga muda yang penuh semangat dan kepedulian, yakni para remaja.
Remaja masjid memiliki posisi penting dalam menyukseskan program-program dakwah sosial. Mereka adalah generasi yang punya energi, kreativitas, dan idealisme. Meskipun belum banyak berkontribusi secara finansial, para remaja tetap bisa menjadi bagian dari gerakan sosial umat dengan tenaga, waktu, dan pikiran mereka.
الدَّالُّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ
“Orang yang menunjukkan (atau menjadi perantara) kepada kebaikan, maka ia seperti pelakunya.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini memberi semangat besar untuk menjadi perantara dalam kegiatan sosial, walau hanya membantu menyebarkan informasi, mengumpulkan donasi, atau ikut mendistribusikan bantuan, tetap dihitung sebagai amal besar.
![]() |
Remaja adalah masa terbaik untuk berkontribusi |
Kegiatan sosial yang dihidupkan oleh masjid, seperti santunan, pembagian sembako, dan lain sebagainya, membutuhkan banyak peran. Remaja bisa terlibat sebagai relawan, panitia, dokumentator, penghubung masyarakat, dan bagian dari logistik. Semua peran itu bukan hanya membantu kelancaran kegiatan, tapi juga menjadi ladang amal yang besar.
Lebih dari itu, keterlibatan dalam kegiatan sosial membentuk akhlak dan karakter remaja. Mereka belajar untuk lebih peduli, lebih peka terhadap lingkungan, dan tidak hanya memikirkan diri sendiri. Rasulullah menyebut sebagai hamba yang memiliki sifat penyayang.
إِنَّمَا يُرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءُ
“Sesungguhnya Allah hanya merahmati hamba-hamba-Nya yang memiliki sifat penyayang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan berlatih membantu sesama, para remaja sedang menumbuhkan sifat kasih sayang, kepedulian, dan empati dalam diri mereka. Sifat seperi itulah yang akhirnya menjadi jalan datangnya rahmat Allah. Jangan pernah merasa remeh dengan amal kecil.
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Lindungilah dirimu dari api neraka meskipun hanya dengan (bersedekah) setengah butir kurma.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, jika belum bisa menyumbang dengan harta, remaja tetap bisa beramal dengan tenaga, senyum, ucapan yang menyemangati, atau bahkan dengan sekadar membantu membagikan informasi kegiatan sosial.
Maka, wahai remaja masjid, jangan ragu untuk ambil peran. Jadilah agen kebaikan di lingkunganmu. Hidupkan masjid dengan semangat sosial. Dengan begitu, kamu bukan hanya memakmurkan masjid, tetapi juga sedang memakmurkan jiwamu dengan amal saleh yang akan kekal di sisi Allah.
Kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah pada Ahad, 22 Juni 2025 bakda Salat Isya, pemateri Bapak Wakhid Syamsudin (Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weru)