NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=

MASIGNCLEANLITE104

Meraih Bahagia Dunia Akhirat

MEDIA AN NUUR─Semua manusia tentu menginginkan hidup yang bahagia, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Untuk meraih kebahagiaan tersebut, kita perlu mempersiapkan bekal sebanyak mungkin sebagai persiapan menghadapi kehidupan setelah mati.

Salah satu bentuk persiapan itu adalah dengan memperbanyak amal saleh yang kelak akan menemani kita di alam kubur. Amal yang baik akan menjadi sahabat sejati yang menenangkan, sedangkan amal buruk akan menjadi penyesalan yang tiada guna.

Ustaz Bayu dari Weru
Ustaz Bayu menyampaikan tausiah tentang cara mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat

Di antara amal yang dianjurkan adalah ibadah kurban di bulan Zulhijah. Ibadah ini bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi juga menyimbolkan kepasrahan kepada Allah serta semangat untuk berbagi kepada sesama.

Bahkan sepuluh hari pertama bulan Zulhijah memiliki keutamaan yang sangat besar, sehingga Rasulullah ï·º memperbanyak berbagai ibadah di dalamnya, termasuk berpuasa hampir setiap hari hingga hari Arafah.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa amalan yang dilakukan pada awal bulan Zulhijah lebih utama daripada jihad di jalan Allah, kecuali bagi orang yang benar-benar berangkat berjihad dan gugur sebagai syuhada.

Rasulullah ï·º bersabda: “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama Zulhijah).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?”

Beliau menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatu pun dari keduanya.” (HR. Bukhari)

Syariat berkurban adalah untuk melatih diri menyembelih rasa tamak. Ketamakan adalah sifat yang bisa merusak jiwa dan masyarakat. Contoh nyatanya adalah perilaku korupsi, di mana seseorang yang dikuasai tamak tega menghancurkan hajat hidup banyak orang demi kepentingan pribadi.

Selanjutnya, untuk mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat, yakinlah bahwa semua pasti berlalu. Sengsara dan senang tidak selamanya, pasti ada akhirnya. Menyadari itu, maka jangan berlebihan saat senang dan jangan berlebihan menyesali kesengsaraan. Semua akan berlalu.

Pengajian
Suasana pengajian khidmat

Allah pun telah menjanjikan bahwa setiap cobaan yang diberikan kepada hamba-Nya selalu sesuai dengan kemampuan mereka. Tidak ada ujian yang melebihi batas daya tahan seseorang. Maka dari itu, tugas kita adalah bersabar dan tetap bertawakal, sambil terus berusaha dan memperbaiki diri.

Salah satu jalan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dengan memperkuat hubungan dengan Allah melalui ibadah-ibadah yang Dia cintai, di antaranya adalah umrah. Umrah adalah bentuk nyata keimanan dan penghambaan kepada Allah.

Umrah juga merupakan bentuk memakmurkan tanah suci Makkah dengan ibadah. Dengan menunaikan haji kecil ini, seorang muslim turut menyemarakkan rumah Allah dengan zikir, doa, dan kepasrahan total. Penghambaan menuju kebahagiaan abadi yang Allah janjikan.

Tausiah Ustaz Wisnu Bayu Utoro dari Sabrang Wetan, Weru pada acara pengajian pamitan umrah Bapak Suratmin-Ibu Romiyati, Sidowayah RT 02 RW 06, 31 Mei 2025

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822