MEDIA ANNUUR─Utang bisa menjadi solusi di saat-saat darurat, seperti ketika menghadapi biaya pengobatan, pendidikan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, utang dapat berubah menjadi beban berat yang menghantui hidup seseorang.
Cara Bijak Mengelola Utang dalam Pandangan Islam
Islam sebagai agama yang sempurna memberikan tuntunan dalam hal utang-piutang agar tidak merugikan kedua belah pihak. Dalam tulisan ini, kita akan membahas bagaimana cara mengelola utang secara bijak menurut ajaran Islam.
1. Berutang Hanya untuk Kebutuhan Mendesak
Islam mengajarkan agar seseorang tidak mudah berutang untuk hal-hal konsumtif atau mengikuti gaya hidup. Banyak orang terjebak dalam utang karena membeli barang mewah atau bersenang-senang, padahal belum tentu dibutuhkan.
![]() |
Kajian remaja Sidowayah |
Utang seharusnya menjadi pilihan terakhir, dan hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan—misalnya untuk keperluan produktif atau darurat. Jika masih bisa diusahakan tanpa berutang, itu lebih baik.
2. Lunasi Utang Tepat Waktu
Rasulullah ﷺ sangat menekankan pentingnya membayar utang tepat waktu dan tidak meremehkannya. Bahkan, beliau tidak mau menyolatkan jenazah orang yang meninggal dengan masih membawa utang tanpa penjamin pelunasan.
Hadis:
خَيْرُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam membayar utangnya." (HR. Bukhari)
مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ"Menunda pembayaran utang bagi orang yang mampu adalah suatu kezaliman." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Catat dan Buat Kesepakatan yang Jelas
Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan kita untuk mencatat transaksi utang secara tertulis agar tidak timbul perselisihan di kemudian hari.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ..."Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan transaksi utang-piutang untuk waktu yang ditentukan, maka tulislah..." (QS. Al-Baqarah: 282)
Ini adalah ayat terpanjang dalam Al-Qur’an, menunjukkan betapa pentingnya kehati-hatian dalam transaksi utang-piutang.
Bagaimana Jika Tidak Mampu Membayar?
Terkadang, situasi ekonomi bisa memburuk dan seseorang tidak mampu membayar utang tepat waktu. Islam memberikan solusi agar tetap bisa menyelesaikan masalah ini secara baik.
1. Musyawarah dengan Pemberi Utang
Dalam Al-Qur’an, Allah memberikan kelonggaran bagi yang benar-benar kesulitan:
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ"Dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Namun, jika kalian menyedekahkannya (mengikhlaskan utang itu), maka itu lebih baik bagi kalian, jika kalian mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 280)
2. Perbanyak Doa
Rasulullah ﷺ mengajarkan doa untuk berlindung dari beban utang. Doa ini bisa dibaca setiap hari, terutama setelah salat.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat kikir dan pengecut, serta dari lilitan utang dan tekanan manusia." (HR. Abu Dawud)
3. Jangan Lupakan Sedekah
Secara logika, orang yang terlilit utang sebaiknya berhemat. Namun dalam Islam, justru bersedekah bisa membuka pintu rezeki dan menghilangkan kesempitan.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ..."Barang siapa yang melepaskan satu kesulitan dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan melepaskan darinya satu kesulitan pada hari kiamat..." (HR. Muslim)
Penutup: Utang Adalah Tanggung Jawab Besar
Utang bukan sesuatu yang haram, tetapi harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan niat baik. Jangan jadikan utang sebagai kebiasaan, apalagi untuk hal yang tidak penting. Berutanglah hanya jika benar-benar perlu, rencanakan pelunasan dengan matang, dan buat kesepakatan yang jelas.
Semoga Allah memudahkan kita dalam mengelola keuangan, memberikan rezeki yang halal dan berkah, serta memudahkan pelunasan semua utang. Aamiin.
📝 Kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah pada Ahad, 18 Mei 2025 bakda Salat Isya, disampaikan oleh Bapak Wakhid Syamsudin.