NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Hati-Hati dengan Utang

MEDIA AN NUUR─Remaja perlu memahami bahwa utang bukan sekadar meminjam uang lalu bisa dilunasi kapan saja. Dalam Islam, utang adalah tanggung jawab besar yang harus ditunaikan dengan sungguh-sungguh.

Jika tidak berhati-hati, utang bisa menjadi beban berat yang memengaruhi ketenangan hidup, hubungan sosial, bahkan berdampak hingga ke akhirat.

Utang memang lumrah dalam kehidupan sehari-hari, tetapi bukan berarti boleh dianggap enteng. Dalam Islam, utang adalah urusan serius yang melibatkan amanah dan keadilan. Allah SWT memerintahkan agar setiap amanah dikembalikan kepada pemiliknya (QS. An-Nisa: 58).

Hati-Hati dengan Utang
Remaja harus tahu tentang utang dan segala konsekuensinya

Jadi, saat seseorang berutang, ia memegang amanah yang wajib dikembalikan tepat waktu. Menunda atau mengabaikan kewajiban membayar utang sama saja dengan mengkhianati amanah.

Salah satu dampak nyata dari utang adalah terganggunya ketenangan jiwa. Seseorang yang berutang tapi belum mampu melunasi akan merasa gelisah, tertekan, bahkan stres.

Rasulullah bersabda bahwa jiwa seorang mukmin akan tergantung karena utangnya, sampai utang itu dilunasi (HR. Tirmidzi). Ini artinya, utang bisa menghambat ketenangan hidup dan ibadah seseorang jika tidak segera ditunaikan.

Selain merusak ketenangan batin, utang juga bisa merusak hubungan sosial. Banyak persahabatan dan hubungan keluarga yang rusak hanya karena masalah utang yang tidak dilunasi. Orang yang awalnya dipercaya bisa kehilangan kepercayaan dan dijauhi karena dianggap tidak amanah.

Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga komunikasi yang baik jika memang belum bisa membayar utang tepat waktu, sebagaimana dianjurkan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 280).

Yang lebih mengerikan, dampak utang tidak berhenti di dunia saja. Di akhirat, seseorang bisa tertahan dari kenikmatan surga hanya karena utang yang belum dibayar. Hadis Nabi menjelaskan bahwa ruh seorang mukmin bisa tertahan hingga utangnya dilunasi (HR. Ahmad).

Bahkan, dosa karena utang tidak akan diampuni, meskipun seseorang mati syahid (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa besarnya tanggung jawab yang harus ditanggung oleh orang yang berutang.

Karenanya, seorang Muslim, termasuk remaja, harus berhati-hati dalam memutuskan untuk berutang. Hindarilah berutang kecuali dalam keadaan sangat mendesak. Apalagi dengan banyaknya kemudahan pinjaman secara online.

Jika terpaksa berutang, niatkan untuk segera melunasinya dan jaga amanah sebaik mungkin. Dengan begitu, kita tidak hanya menjaga kebaikan hidup di dunia, tapi juga menjaga keselamatan di akhirat.

Ringkasan kajian remaja di Masjid An Nuur Sidowayah, pada hari Ahad, 11 Mei 2025, bakda Salat Isya, yang disampaikan oleh Pak Wakhid Syamsudin, Ketua RT 01 RW 06 Sidowayah.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822