NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Alam Kubur

MEDIA AN NUUR─Setiap manusia menapaki perjalanan hidup yang pasti: dari lahir, tumbuh dewasa, menjalani kehidupan dunia, hingga akhirnya kembali kepada Allah melalui kematian. Namun kematian bukanlah akhir, melainkan pintu menuju alam kubur dan kehidupan akhirat.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kematian adalah kepastian yang akan dialami semua makhluk. Setelah itu, amal perbuatan kita selama di dunia akan menjadi penentu nasib kita di alam kubur dan seterusnya.

Allah menceritakan penyesalan orang-orang yang telah meninggal, dalam salah satu firman-Nya:

رَبِّ ارْجِعُونِ، لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ

Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” (QS. Al-Mu’minun: 100)

Namun, penyesalan itu datang terlambat. Kesempatan untuk beramal hanya ada selama hidup di dunia. Maka selagi masih diberi waktu dan usia, mari kita perbanyak amal saleh, memperbaiki diri, dan memperkuat keimanan.

Ustaz Arif Fahrudin
Ustaz Arif Fahrudin mengingatkan tentang kehidupan di alam kubur

Meskipun jasad seseorang mungkin tidak dikuburkan secara utuh—seperti yang tenggelam di lautan, dimakan binatang buas, atau hangus terbakar—itu tidak menghalangi kehidupannya di alam barzakh. Sebab, yang mengalami kehidupan kubur adalah ruh, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Sahabat Nabi yang mulia, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dikenal sebagai sosok yang pemberani dan tegas. Namun, ketika mendengar kisah tentang alam kubur, beliau menangis. Hatinya luluh membayangkan dahsyatnya pertanyaan malaikat dan kondisi di dalamnya. Umar berkata, “Jika aku selamat dari fitnah kubur, maka urusan setelahnya lebih ringan bagiku.”

Ini menunjukkan betapa para sahabat sangat sadar akan realitas kehidupan setelah mati. Mereka tidak merasa aman meski telah berjuang di jalan Allah. Mereka terus meningkatkan keimanan dan amal karena tahu bahwa hisab sudah dimulai sejak liang lahat.

Alam kubur adalah fase penilaian awal atas amal kita selama hidup di dunia. Di sanalah seseorang akan mulai merasakan hasil dari perbuatannya. Rasulullah Saw. bersabda bahwa alam kubur adalah raudhah min riyadhil jannah (taman dari taman-taman surga), atau sebaliknya, hufratun min hufaril naar (lubang dari lubang-lubang neraka), tergantung pada amal seseorang.

Barang siapa yang selamat dari siksa kubur, maka perjalanan setelahnya—melintasi padang mahsyar, mizan, hingga shirath—akan lebih mudah. Sebaliknya, jika seseorang telah merasakan azab di alam kubur, itu menjadi pertanda awal dari kesengsaraan yang lebih panjang hingga hari kiamat dan akhirat.

Karena itu, Umar bin Khattab dan para salafus shalih sangat takut terhadap fitnah dan siksa kubur. Mereka memperbanyak istighfar, doa memohon perlindungan dari azab kubur, dan senantiasa menjaga amal saleh.

Mengetahui bahwa kematian bukan akhir, dan masih ada alam kubur serta perjalanan panjang setelahnya, maka sudah semestinya kita bersiap sejak sekarang. Dunia ini adalah ladang amal, tempat kita menanam bekal untuk kehidupan abadi.

Bekal terbaik bukan harta atau jabatan, melainkan iman, amal saleh, keikhlasan, dan ketaatan kepada Allah. Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk senantiasa berdoa memohon perlindungan dari azab kubur, karena itu bagian dari keimanan kepada yang gaib.

Jumat Berkah
Suasana kajian bakda Salat Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah

Rasulullah Saw. mengabarkan bahwa alam kubur itu gelap, dan cahaya yang bisa menerangi di antaranya adalah dari orang-orang yang menyalatkan jenazah kita. Rasulullah Saw. bersabda:

مَن صَلّى عَلَى جَنازةِ مسلمٍ فصلاةً، كانت عليه شَفَاعةً يومَ القيامةِ مائةَ صلاةٍ

Barang siapa yang menyalatkan jenazah seorang Muslim dengan satu kali salat, maka salat itu menjadi syafaat baginya pada hari kiamat sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim)

Agar banyak yang menyalatkan jenazah kita kelak, maka perbanyaklah salat dan perbaiki hubungan dengan sesama manusia selama hidup. Sebaliknya, orang yang lalai salat dan suka menyakiti orang lain, cenderung banyak yang enggan menyalatkan jenazahnya.

Setelah seseorang meninggal dan dikuburkan, ia akan diuji oleh malaikat Munkar dan Nakir dengan beberapa pertanyaan yang penting. Pertanyaan pertama adalah, “Siapa Tuhanmu?” Jawaban yang benar adalah, “Allah adalah Tuhanku.”

Selanjutnya, mereka bertanya, “Apa agamamu?” yang harus dijawab, “Islam adalah agamaku.” Kemudian mereka bertanya, “Siapa nabimu?” dengan jawaban, “Muhammad adalah utusan Allah.” Pertanyaan lanjutannya, “Apa kitabmu?” dengan jawaban, “Al-Qur’an adalah kitabku.”

Kemudian ditanya, “Di mana kiblatmu?” yang dijawab, “Ka'bah adalah kiblatku.” Terakhir, malaikat bertanya, “Siapa saudaramu?” dan jawabannya, “Kaum Muslimin adalah saudara-saudaraku.”

Orang yang mampu menjawab dengan benar dan yakin berdasarkan iman dan amalnya selama hidup di dunia akan diberikan ketenangan dan keselamatan dari siksa kubur. Namun, orang yang tidak mampu menjawab dengan benar karena lemahnya iman atau kelalaian dalam beragama akan merasakan siksa dan kesengsaraan di alam kubur.

Sarapan bersama
Sarapan bersama dengan menu kare ayam

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk selalu memperkuat iman, istiqamah dalam beribadah, dan menjaga akhlak agar kita siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut dan selamat di akhirat.

Semoga Allah memberikan kita keteguhan dalam iman, kemudahan menjawab pertanyaan kubur, serta keselamatan dalam setiap tahapan kehidupan setelah mati, hingga akhirnya dikumpulkan di surga-Nya yang penuh kenikmatan. Aamiin.

Materi Kajian Gerakan Subuh Berjamaah di Masjid An Nuur Sidowayah pada Jumat, 23 Mei 2025 bersama Ustaz Arif Fahrudin, S.Pd.I (pengasuh Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PCM Weru)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822