Belakangan ini, muncul fakta menarik dari OpenAI yang ramai dibahas, salah satunya dilaporkan oleh Viva Gadget: Ternyata, bersikap sopan dalam chat seperti menulis "terima kasih" dan "tolong" memang sedikit menambah beban kerja server AI dan konsumsi energi. Lalu, bagaimana sikap kita sebaiknya?
Dalam dunia nyata, sopan santun adalah bagian penting dari hubungan sosial. Apakah itu juga berlaku di dunia digital, ketika kita hanya berinteraksi dengan mesin? Sopan santun saat berinteraksi dengan AI, perlukah? Konon itu menghabiskan listrik, lho!
![]() |
Chat sopan pada AI, perlukah? |
Mari kita coba menimbang kebiasaan ini, agar kita bisa bersikap dengan bijak. Kira-kira, seberapa besar sebenarnya energi yang digunakan saat kita mengirimkan chat sopan? Dan apakah perlu mengurangi basa-basi untuk menghemat listrik?
Mari kita bahas. Dan tidak perlu pusing-pusing menghitungnya, karena ChatGPT dengan senang hati membantu kita mengalkulasinya. Jadi, artikel ini benar-benar murni dibuat menggunakan AI, dengan bahasa yang saya sesuaikan dengan kebutuhan. Artinya, saya ikut andil menyunting sebelum posting, hehe.
Chat Sopan Itu Menggunakan Listrik, Tapi Sangat Sedikit
Setiap kali kita mengirim pesan, server memproses data tersebut. Ini membutuhkan listrik, yang artinya ada kontribusi — meski kecil — terhadap emisi karbon. Menurut riset, satu pesan teks rata-rata menghabiskan sekitar 0,014 gram CO₂ atau kira-kira 0,00002 kWh listrik.
Untuk membayangkannya: Itu setara dengan menyalakan lampu LED 10 watt selama hanya 7 detik. Sangat kecil sekali dibandingkan aktivitas digital lain yang sering kita lakukan, seperti browsing, streaming video, atau bermain game online.
Jika Anda mengirim 1.000 pesan, barulah menghasilkan emisi karbon setara perjalanan mobil sejauh 100–200 meter saja. Ini untuk membayangkan kebutuhan energi saat kita mengetikkan basa-basi kepada AI.
Lebih Penting Mana: Hemat Energi atau Menjaga Sopan Santun?
Menghemat energi tentu penting, terutama dalam skala besar. Namun, meninggalkan budaya sopan santun hanya demi menghemat listrik bukanlah pilihan bijak. Maka, kedua hal ini yang harus kita bandingkan, agar bisa bijak bersikap.
Perlu kita perhatikan, bahwa dalam dunia digital yang semakin dingin dan otomatis, sikap sopan justru menjadi oase yang menghangatkan hubungan manusia, bahkan ketika berbicara dengan mesin.
Basa-basi kecil seperti "terima kasih," "tolong," atau "maaf" menciptakan suasana ramah dan membangun hubungan yang lebih sehat di dunia maya. Nilai ini jauh lebih besar dibandingkan sekadar hitungan listrik beberapa mikro-watt.
Kesimpulan
Chat sopan memang sedikit menambah konsumsi listrik, tetapi jumlahnya sangat kecil. Sopan santun tetap perlu dijaga di dunia digital, karena itu membentuk karakter dan hubungan sosial yang sehat. Dan tetap menjadikan kita manusia.
Bijaklah: tetap beretika dalam berkomunikasi sambil tetap sadar akan pentingnya efisiensi energi. Jadi, jangan ragu untuk tetap menulis "terima kasih" setelah menggunakan layanan digital. Karena kebaikan kecil tetap lebih berarti daripada energi kecil yang digunakan.