NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Di Antara Keutamaan Memberi Maaf adalah Allah akan Berikan Kemuliaan

MEDIA AN NUUR─Istikamah adalah bentuk syukur kita setelah sebulan dididik pesantren bernama Ramadan. Istikamah juga merupakan tanda diterimanya amal. Jangan sampai kita mengurai kembali kain yang sudah ditenun.

 تَكُوْنُوْا كَالَّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ اَنْكَاثًاۗ

Janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan tenunannya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi cerai-berai kembali.” (QS. An Nahl: 92)

Kita dalam bergaul sesama manusia seringkali ada gesekan baik pada perbuatan atau ucapan. Untuk itu perlu sekali kita saling memaafkan. Ketika bermasalah dengan orang lain, kita hanya diperbolehkan maksimal 3 hari.

لَا يَحِلُّ لمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ، يَلْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِي يَبْدَأُ بِالسَّلَامِ. (مُتَّفَقٌ عليهِ)

Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari 3 malam (yaitu 3 hari). Mereka berdua bertemu namun yang satu berpaling dan yang lainnya juga berpaling. Dan yang terbaik diantara mereka berdua yaitu yang memulai dengan memberi salam.” (Muttafaqun ‘alaih)

Haram kita bermusuhan lebih dari 3 hari, saling diam tak mau menyapa lantaran ada gesekan masalah. Dan yang terbaik dari sesama muslim yang tengah bermusuhan adalah yang memulai menyapa meski tidak ditanggapi dengan baik. Hilangkan gengsi dan egois agar bisa saling memaafkan.

Ustaz Syukron, S.Sy
Ustaz Syukron mengajak memiliki sifat pemaaf

Rasulullah ﷺ sudah memberikan contoh bagaimana memberi maaf, di antaranya ketika di Thaif dilempari batu karena hendak berdakwah. Malaikat menawarkan untuk menjatuhkan gunung kepada warga Thaif tapi Rasulullah ﷺ menolak.

Rasulullah ﷺ berharap agar kelak lahir dari orang-orang Thaif itu generasi Islam yang berjuang di jalan Allah. Dan itu terkabul, banyak generasi mendatang dari Thaif yang diharapkan Nabi ﷺ, di antaranya adalah Abu Hurairah.

Contoh lain ketika penaklukan Kota Mekah, Rasulullah ﷺ dan para pengikut beliau yang bertahun-tahun dimusuhi saat dakwah di tanah kelahirannya, ternyata meski di atas angin tetap memberikan maaf untuk mereka.

Menurut Ibnu Taimiyah, memaafkan memiliki banyak keutamaan, di antaranya akan menambah kemuliaan seseorang. Apabila seseorang memaafkan maka Allah ﷻ akan memuliakannya. Dikabarkan dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah, “Tidaklah seseorang memaafkan kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Muslim)

Ketika kita memaafkan dan mengalah, seolah secara lahir menunjukkan bahwa kita lemah dan tidak memiliki kekuatan. Namun, Rasulullah ﷺ mengatakan bahwa barang siapa yang memaafkan atau mengalah maka Allah ﷻ akan tambah kemuliaannya.

Berbuat seperti ini tentunya membutuhkan keyakinan. Adapun tentang bagaimana cara Allah ﷻ melakukannya, maka itu menjadi urusan Allah. Intinya adalah bagaimana seseorang melakukan semua itu ikhlas karena Allah semata.

Sesungguhnya ada tiga amalan yang Allah ﷻ sendiri akan memberikan pahalanya, yakni puasa Ramadan, sabar, dan memaafkan manusia. Memberikan maaf kepada manusia merupakan sikap terpuji yang dicintai Allah ﷻ yang merupakan sifat para ahli surga dan pahalanya tidak terbatas. Maka jadilah kita semua menjadi pemaaf kepada sesama.

Puncak dari memaafkan adalah ketika seseorang sebenarnya mampu membalas perlakuan buruk orang tapi memilih memaafkan, maka ini merupakan kemuliaan karena ia belajar dari sifat-sifat Allah, yaitu Al-‘Afuwwu Al-Qoodiru (Yang Maha Memaafkan dan Maha Berkuasa) dan akan meraih surga.

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُشْرَفَ لَهُ الْبُنْيَانُ ، وَتُرْفَعَ لَهُ الدَّرَجَاتُ فَلْيَعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَهُ ، وَلْيُعْطِ مَنْ حَرَمَهُ ، وَلْيَصِلْ مَنْ قَطَعَهُ ”

Barangsiapa yang ingin dibangunkan baginya bangunan di surga, hendaknya ia memaafkan orang yang menzaliminya, memberi orang yang bakhil padanya dan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskannya.” (HR. Thabrani)

Kajian Gerbang Surga (Gerbang Bangun Subuh Berjemaah Bersama Keluarga) di Masjid Al Hidayah, Sangen, Krajan, Weru pada hari Ahad, 5 Mei 2024, bersama Ustaz Syukron, S.Sy.

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822