NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Menempatkan Cinta Allah dan Rasulullah di Tingkat Tertinggi

MEDIA ANNUUR─Menempatkan Cinta Allah dan Rasulullah di Tingkat Tertinggi. Ibnu Hajar seorang ulama kaya melewati sebuah pasar dengan keadaan istimewa, kendaraan bagus dan pakaian bagus. Di tengah pasar dihentikan seorang Yahudi miskin penjual minyak. Pakaiannya berlepotan minyak. Ia bertanya pada Ibnu Hajar tentang perkataan Nabi Muhammad Saw bahwa dunia adalah penjara orang mukmin dan surga bagi orang kafir. “Anda dengan kondisi serba mewah mengapa disebut penjara dunia? Lihatlah saya, kondisi miskin begini kenapa disebut surga dunia?”

Dijawab oleh Ibnu Hajar, “Kekayaan saya ini jika dibandingkan dengan karunia Allah Swt di akhirat berupa surga maka tak ada apa-apanya. Seperti itu adalah sebuah penjara bagi saya. Sementara bagi orang kafir, semelarat apapun di dunia, maka jika dibandingkan siksa Allah Swt di neraka, maka keberadaannya di dunia serasa sebuah surga.”

Orang Yahudi itu terpana akan jawaban Ibnu Hajar. Ia merenungkan jawaban itu dan hadirlah hidayah di hatinya. Benar apa kata Ibnu Hajar, merugi sekali baginya jika tidak masuk Islam maka akan merugi dunia dan akhirat.

Ustaz Hanif
Ustaz Hanif sampaikan taushiah

Dalam beriman, kita harus mencintai Allah Swt dan Rasulullah Saw. Rasa cinta itulah yang akan membawa kita pada amalan yang disukai oleh Allah Swt dan rasul-Nya. Jika kita tak cinta Allah Swt maka apakah kita akan lebih mencintai selain-Nya?

Allah Swt mengingatkan kita dalam sebuah ayat. Allah Swt berfirman:

وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَا دًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَشَدُّ حُبًّا لِّـلّٰهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْۤا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَا بَ ۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَا بِ

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al-Baqarah: Ayat 165)

Seorang sahabat bertanya, “Apa pendapatmu tentang seseorang yang mencintai sebuah kaum tapi belum pernah ketemu?”. Rasulullah menjawab, “Seseorang akan dikumpulkan bersama orang yang dicintainya.”

Gedung Dakwah
Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru

Meski kita belum pernah bertemu Rasulullah Saw, maka bentuk cinta kita adalah dengan menempuh jalan menuntut ilmu. Dengan ilmu kita tahu apa saja yang Rasulullah Saw ajarkan dan bisa kita ikuti. Semoga dengan ini kita kelak dikumpulkan bersama Rasulullah di surga nanti.

Sebagai mukmin maka kedudukan tertinggi kecintaan adalah pada Allah Swt dan Rasulullah Saw. Setelahnya barulah menempatkan cinta pada keluarga, pasangan, dan harta dunia dalam kadar yang sewajarnya.

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah: 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara- saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.' Dan, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS at-Taubah [9]: 24).

Kecintaan pada Allah Swt dan Rasulullah Saw akan mewujudkan cara mencintai orang tua dengan birrul walidain. Mencintai anak melalui kasih sayang. Mencintai saudara diwujudkan melalui kerja sama dalam kebaikan dan saling mengingatkan akan kesalahan.

Sementara dalam mencintai pasangan diwujudkan melalui pengayoman pada istri dan ketaatan pada suami. Mencintai keluarga diwujudkan dalam jalinan silaturahim. Kemudian untuk mencintai harta kekayaan, perniagaan, dan tempat tinggal diwujudkan sebagai sarana menghambakan diri kepada-Nya. 

Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige pada 29 Mei 2022 yang disampaikan oleh Ust. Hanif BHK (Magelang)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822