MEDIA AN NUUR─Waktu sahr, yakni sekitar setengah hingga satu jam sebelum azan Subuh, adalah saat yang penuh keberkahan. Selain digunakan untuk sahur, yaitu makan sebelum berpuasa agar mendapat keberkahan, waktu ini juga menjadi kesempatan terbaik untuk memohon ampunan kepada Allah.
Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa salah satu ciri orang bertakwa adalah mereka yang senantiasa beristigfar di waktu sahur:
وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
"Dan pada waktu sahur, mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Az-Zariyat: 18)
![]() |
Kultum Subuh oleh Yasin Sayyid Abdulloh |
Orang yang mendapatkan ampunan Allah akan lebih dekat dengan rida-Nya, dan doa-doanya pun lebih mudah dikabulkan. Maka, manfaatkanlah waktu ini untuk berdoa dengan cara yang diajarkan oleh para ulama dan Nabi.
Cara Berdoa agar Dikabulkan Allah
Agar doa kita lebih mudah dikabulkan, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- Memuji Allah terlebih dahulu, mengakui keagungan-Nya.
- Bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, karena shalawat menjadi wasilah yang mempercepat terkabulnya doa.
- Menyampaikan doa dan permohonan kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan keyakinan.
- Mengakhiri dengan bershalawat lagi kepada Nabi, sebagaimana ajaran para ulama.
Selain itu, kita juga bisa menambahkan doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an, seperti doa Nabi Yunus AS saat berada dalam perut ikan:
لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"Laa ilaaha illaa Anta, subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimiin."
"Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya: 87)
Rasulullah ﷺ bersabda bahwa siapa yang berdoa dengan kalimat ini dalam kesulitan, Allah akan mengabulkan permohonannya. Oleh karena itu, doa ini sangat baik diamalkan di waktu sahur agar Allah mengangkat segala kesulitan dan mengampuni dosa-dosa kita.
Teladan dari Nabi Adam AS
Ketika Nabi Adam AS menyadari kesalahannya setelah memakan buah khuldi di surga, beliau bertobat dan memohon ampunan kepada Allah. Dalam tobatnya, beliau bershalawat dengan menyebut ruh Nabi Muhammad ﷺ sebagai bentuk perantara yang mulia. Ini menunjukkan betapa pentingnya shalawat dalam mendekatkan diri kepada Allah dan mempercepat terkabulnya doa.
Allah Malu untuk Tidak Mengabulkan Doa
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ حَيِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا خَائِبَتَيْنِ
"Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seorang hamba yang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, lalu mengembalikannya dalam keadaan kosong dan sia-sia." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh memohon kepada-Nya. Maka, jangan ragu untuk berdoa dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati, terutama di waktu sahur yang penuh keberkahan.
Semoga kita bisa memanfaatkan waktu sahur dengan sebaik-baiknya untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah.
Kultum Subuh di Masjid An Nuur Sidowayah pada 21 Maret 2025, disampaikan oleh Yasin Sayyid Abdulloh, santri Ponpes Qoryatul Qur'an asal Sukoharjo, yang melaksanakan Iktikaf Ramadan 1446 H