NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Allah Kehendaki Kebaikan dengan Memahamkan Agama, Memberi Ujian, dan Mengaruniakan Husnul Khatimah

MEDIA AN NUUR─Manusia diciptakan Allah untuk beribadah kepada-Nya. Namun, dalam perjalanan hidup banyak dari kita yang justru jauh dari ketaatan. Beruntunglah orang yang dikehendaki Allah selalu dalam kebaikan, sehingga kelak ia akan diberikan surga yang tak terhingga kenikmatan di dalamnya.

Siapa Saja yang Allah Kehendaki Kebaikan padanya?

Kalau kita telisik dalam hadis-hadis Nabi, maka akan kita dapatkan beberapa golongan manusia yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya. Beberapa di antaranya mari kita ulas para kajian kali ini.

1. Dipahamkan agama

Dari Mu’awiyah, Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah mewajibkan umat Islam untuk menuntut ilmu, ternyata adalah sebuah upaya agar mendapatkan kebaikan. Maka banyak sekali keutamaan mencari ilmu, terutama ilmu agama. Istikamah dalam menghadiri majelis taklim seperti hadir pada pengajian Ahad pagi ini adalah kebaikan yang Allah kehendakkan.

2. Diberikan ujian

Dari Anas bin Malik, Nabi ﷺ bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi)

Allah memberikan ujian ternyata adalah bentuk rasa sayang. Dia menginginkan kebaikan dengan menyegerakan hukuman di dunia dengan diberikan musibah sehingga ia kelak keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa. Dan ini adalah kebaikan yang kadang tak kita sadari.

Pengajian Ahad Pagi
Suasana kajian ahad pagi di samping gedung

Tentang kebaikan karena ujian ini, ada sebuah kisah yang diceritakan Al Bukhari dalam kitab sahihnya dengan sanad dari ‘Atha’ bin Abi Rabah ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, “Inginkah engkau aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku pun menjawab, “Tentu saja.”

Ia lalu bercerita tentang seorang wanita berkulit hitam datang menemui Nabi ﷺ lalu berkata, “Sesungguhnya aku berpenyakit ayan (epilepsi), yang bila kambuh maka tanpa disadari auratku terbuka. Doakanlah supaya aku sembuh.”

Mendengar pengaduan itu, Rasululloh ﷺ bersabda, “Jika engkau kuat bersabar, engkau akan memperoleh surga. Namun jika engkau ingin, aku akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkanmu.”

Tertegunlah si wanita. Dua pilihan yang disodorkan Nabi ﷺ antara didoakan sembuh atau bersabar menjalani kondisi sakitnya tapi dijanjikan surga. Akhirnya ia memilih bersabar. “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku (bila kambuh maka tanpa disadari auratku) terbuka, maka mintakanlah kepada Allah supaya auratku tidak terbuka.” Dan Rasulullah berkenan mendoakannya.

3. Ditutup usianya dalam kebaikan

Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda :

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ، قاَلُوُا: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ. رَواه الإمام أحمـد والترمذي وصحح الحاكم في المستدرك.

Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya, “Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasulullah menjawab, “Allah akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.” (HR Imam Ahmad, Tirmidzi)

Jika Allah menghendaki kebaikan maka seseorang saat tutup usia dalam kebaikan atau husnul khatimah. Percuma ia hidup dalam ketaatan tapi matinya dalam kekafiran, malanglah ia. Padahal amalan itu tergantung pada penutupnya.  Maka kita harus melakukan amal saleh tanpa putus dan istiqamah sampai meninggal.

إنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَـوَاتِيْمُ رواه البخاري وغَيْرُه.

Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya.” (HR. Bukhari)

Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Weru (Kalisige, Karakan, Weru) pada 21 Mei 2023 yang disampaikan oleh Ust. Taufiqurrahman, M.Pd (Majelis Tarjid dan Tajdid PDM Sragen)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822