NqpdMaBaMqp7NWxdLWR6LWtbNmMkyCYhADAsx6J=
MASIGNCLEANLITE104

Bijaksana Menjalani Hidup dengan Senantiasa Mengingat Kematian

MEDIA AN NUUR─Ketika ajal menjemput kita bukan berarti segalanya berakhir. Justru dari situlah bermula segala penghitungan amalan kita. Di dunia ini sebagai tempat menyiapkan bekal untuk kematian.

Rasulullah ﷺ menganjurkan mengingat kematian sebagaimana disebutkan dalam hadis.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi)

Allah ﷻ merahasiakan kematian tentu ada sebabnya. Dengan kematian kapan saja, maka manusia tidak akan berlebihan mencintai dunia. Kematian sewaktu-waktu maka manusia seyogianya tidak menunda amal.

Ahad Pagi
Ustaz Anwar sampaikan taushiah

Kematian bisa datang ketika kita sedang berbuat apa saja, maka harus senantiasa mencegah berbuat maksiat. Inilah yang membuat orang menjadi cerdas menyikapinya dengan bijaksana.

Banyak hal bisa menjadi sebab terjadinya kematian. Sakit tak melulu jadi sebab kematian, banyak yang sehat mendadak mati. Bahkan ada juga yang ketika tidur bisa tak bangun lagi. Jadwal kematian hanya Allah ﷻ yang tahu.

 اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِى قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرٰىٓ إِلٰىٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذٰلِكَ لَءَايٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az-Zumar: 42)

Ketika ajal menjelang kita akan merasakan sakaratul maut. Siapa pun mengalaminya, tak ada yang bisa bebas dari sakitnya. Termasuk Rasulullah ﷺ juga merasakan sakitnya sakaratul maut itu.

عَن الْحسن أَن رَسُول الله -صلى الله عَلَيْهِ وَسلم- ذكر ألم الْمَوْت وغصته فَقَالَ: هُوَ كَقدْر ثَلَاثمِائَة ضَرْبَة بِالسَّيْفِ 

Diriwayatkan Hasan r.a, bahwasanya Rasulullah ﷺ  menggambarkan tentang sakaratul maut dan rasa sakitnya. Nabi Muhammad ﷺ mengatakan bahwa rasa sakit ketika sakaratul maut itu bagaikan 300 kali tusukan pedang.

Pengajian
Jemaah menyimak taushiah

Iblis menggoda manusia agar tersesat. Tak hanya semasa hidup saja, bahkan saat sakaratul maut itulah iblis melakukan serangan pamungkas agar orang mati su'ul khatimah.

Iblis akan masuk pada kondisi sakaratul maut manusia dan menjadikannya su'ul khatimah melalui kebiasaan orang tersebut semasa hidup. Di antara pintu su'ul khatimah itu adalah amalan semasa hidup berupa perbuatan syirik, perilaku durhaka pada orang tua, dan kebiasaan menunda taubat.

Ringkasan Pengajian Ahad Pagi PCM Weru di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kalisige pada 14 Agustus 2022 yang disampaikan oleh Ust. Anwar (Gunungkidul)

Share This Article :
Wakhid Syamsudin

Berusaha menjadi orang bermanfaat pada sesama melalui tulisan. Saat ini mengelola blog Media An Nuur (www.media-annuur.com), Bicara Cara (www.bicaracara.my.id), dan blog pribadi (www.syamsa.my.id)

2907636960708278822